Indahfashion Shop's Fan Box

Thursday, 2 July 2015

Media Cetak Menerima tulisan perjalanan

 

sumber  http://len-diary.blogspot.com/2014/08/daftar-majalah-yang-menerima-tulisan.html

Majalah yang menerima Tulisan Perjalanan

Menerbitkan tulisan ke media cetak mempunyai banyak keuntungan antara lain membesarkan nama kita sebagai penulis, mempromosikan hasil karya, dan kemungkinan yang asik ialah mendapatkan honor.

Kontributor Majalah

Sayangnya tidak semua media cetak menerima karya dari luar / pembaca. Atau bisa juga seperti National Geographic Traveller, mereka menggunakan tim mereka sendiri untuk menulis berita dan hanya menyisakan seruangan kecil untuk kita meletakkkan tulisan. Tetapi tidak perlu berkecil hati karena masih banyak di luar sana yang butuh naskah perjalanan kita yang menginspirasi. Berikut daftarnya :


1. National Geographic Traveller
NG Traveller memang terkenal akan cerita petualangannya yang unik dan mendalam. Tak heran jika mereka juga terkenal susah untuk dimasuki artikel dari pihak luar. Untungnya sekarang ada satu halaman khusus yang dikhususkan bagi pembaca untuk menampung cerita pendek perjalanan dalam rubrik Trip Kita. Cara pengiriman :
Subjek : Trip Kita
Foto : 3-4 foto
Email : traveler@nationalgeographic.co.id

2. Panorama
Untuk rubrik "On The Road" di setiap edisi majalah ini menyajikan 6 destinasi, yaitu 2 destinasi Indonesia, 2 destinasi regional (Asia-Pasifik), dan 2 destinasi internasional (benua selain Asia & Australia) dan dapat dikirimkan ke Email : redaksi@panoramapublication.com 

3.CLEO Magazine
Email : cleoindonesia.redaksi@feminagroup.com

4. Mytrip Magazine
MyTrip yang saya beri kontribusi yakni rubrik OneDayTrip dimana mereka menginginkan tulisan suatu daerah yang dapat dijelajahi dalam sehari lengkap dengan info detail seperti harga makanan, jarak yang ditempuh dan alamat serta no Telp. Berminat? kirim ke Email : mytrip@media.femalindo.com
 
5. Cosmopolitan
Email : redaksi@cosmopolitan.co.id

6. Gogirl
Untuk rubrik "Jalan Jalam" kirimkan ke email : yenni@gogirlmagazine.com

7. Kartini
Untuk rubrik "Wisata" kirimkan ke email : redaksi_kartini@yahoo.com disertai identitas dan nomor rekening.

8. Padmagz
Beberapa rubrik yang bisa diisi adalah :
Travelnote : Buat padmakers yang pengen selfie tulisan perjalanan nge-trip kamu.
Destinationtaste : padmakers yang doyan moto dulu sebelum makan.
Destinationpoint : padmakers yang suka nginep-nginep di di luar rumah.
Communitrip/Sociotalk/Pleasurestyle : yang punya komunitas travelling, photography atau sosial dapat dikontak untuk diliput lho.
Arountheworld : Yang ini buat padmakers yang tajir ataupun suka travelling backpacker keliling dunia.

Segera kirim di email : redaksi@padmagz.com. 


9. Femina
Berada di bawah rubrik "Oleh Oleh", berikut tata cara pengiriman naskah perjalanan ke majalah ini
Melalui Email:
Email : kontak@femina.co.id  dengan Subject : [Rubrik Feature]
Atau melalui Pos :
Majalah Femina
Alamat: Gedung Femina, Lantai 5, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B 32 – 33, Kuningan, Jakarta 12910
Subject di pojok kiri atas amplop : [Rubrik Feature]
Petunjuk :
Panjang tulisan 4-5 halaman ketik, font Arial 12, single space (sekitar 1500 kata). Cara penulisan bisa berupa uraian panjang yang terbagi dalam 2-3 subjudul atau dalam boks-boks kecil yang berisi 2-3 paragraf (maksimal 5-6 boks). Boks ini memudahkan bila objek wisata yang dikunjungi cukup banyak dan tidak memiliki tema yang sama. Tulisan juga harus dilengkapi minimal 5 tip praktis dan berguna. Misalnya tempat-tempat belanja menarik, kuliner, biaya perjalanan, biaya akomodasi di kota/ negara yang dikunjungi, transportasi di dalam kota dan transportasi menuju ke tempat tersebut, souvenir dan oleh-oleh khas. Artikel yang masuk akan diseleksi oleh editor. Pengirim akan dikabari apakah tulisannya bisa dimuat di Femina dalam jangka waktu maksimal 3 bulan.

10. Female Magazine
Email : female.indonesia@media.femalindo.com

11.  Majalah Scarf
Email : info@scarfmagz.com 
Untuk rubrik Traveloque, panjang tulisan sekitar 3000 karakter. Foto minimal 300 DPI. Lebih baik lagi jika dalam cerita terdapat hal hal yang berbau keislaman.

12.  Majalah Anakku
Email : redaksi@anakku.net
Untuk rubrik jalan jalan, panjang tulisan sekitar 3000 karakter, foto minimal 300 DPI

13. Majalah TravelXpose
Email : indranbs@travelxpose.com

14. Aplaus Magazine (based in Medan)
Untuk rubrik Journey (cerita dan foto)
Untuk rubrik Snapshot (foto) dapat dikirimkan ke email : Elvy@aplausmagz.com

Dan tak hanya majalah kini pun saya mencoba peruntungan di koran yakni :
1. Kompas klass (edisi khusus di tiap hari Jumat)
Email : klass@kompas.com
Kompas Klass menyajikan kisah perjalanan yang memfokuskan pada gambar yang dapat bercerita dibanding tulisan. Jadi tulisan cukup hanya satu paragraf dan sisanya foto foto (diminta lebih dari 10 foto) walaupun mungkin yang tampil hanya 5. Sejauh ini, masuk di Kompas masih termasuk kebanggaan paling besar karena salah satu media yang jangkauan pembacanya paling banyak.

2. Republika (kolom Leisure) 
Email : leisure@rol.republika.co.id
Panjang tulisan sekitar 8000-11.000 karakter (dengan spasi) dan karena koran tempatnya kan lebar tuh mereka menginginkan banyak foto (minimal 10 buah) tapi boleh kok kamu kirim beberapa dulu untuk pertimbangan. Di subjek email jangan lupa ditulisan : [Tulisan Jalan Jalan] dan judul artikel

---

Sebelum meng-klik tombol kirim jangan lupa sempatkan menulis kata pengantar singkat mengapa artikelmu layak dicetak dan profil singkat serta jika ada sebutkan artikel artikelmu sebelumnya yang telah tayang di media cetak lainnya.

Kalau ada pembaca mengetahui info media cetak lainnya, share yak!




sumber  http://www.travelerien.com/2014/12/berkarya-lewat-cerita-perjalanan.html

 Assalamu'alaikum Wr Wb,

Sejumlah kemajuan dalam segi karya yang sebelumnya tidak pernah saya prediksi, tidak pernah saya jadikan resolusi, dan tidak pernah saya rencanakan, menjadi hal paling menonjol dari aktifitas blogging, traveling, dan travel writing yang saya lakukan dalam 9 bulan terakhir.

28 artikel traveling telah dimuat di majalah dan koran sejak bulan Maret hingga Desember 2014. Melahirkan sebuah naskah (bertema traveling) yang tak lama lagi akan dibukukan dalam antologi ke 3 sekuel Love Journey. Menjadi pemenang ke 2 lomba menulis blog tentang masjid (juga tema traveling). Inilah sederet pencapaian kecil saya di tahun 2014. Alhamdulillah.

Bagi mereka yang terbiasa menang kontes blog bergengsi, menulis hingga mencapai ratusan artikel dalam setahun, dikontrak oleh berbagai perusahaan ternama dan toko online terpercaya, serta menerbitkan belasan buku dalam setahun, pencapaian saya tentu masih sangat tidak ada apa-apanya. Namun bagi saya yang menjadikan kegiatan jalan-jalan, menulis, dan nge-blog hanya sebagai kesenangan, pencapaian-pencapaian ini  terasa luar biasa. 

Atas sejumput karya yang saya buat, sudah semestinya saya bersyukur namun tentu tidak untuk menjadikan saya berpuas diri sebab semua ini baru permulaan. Ke depan, tulisan saya harus lebih banyak lagi, lebih bermutu, dan lebih bermanfaat. Harus lebih banyak lagi media yang dirambah, bahkan majalah maskapai Garuda, Lion, Batik Air, dan Citilink harus saya tembus! Dan satu hal lagi, saya ingin makin fokus dalam menceritakan Indonesia sebagai negeri dengan wisata alam terbaik di dunia!

Apa yang saya dapat sejak menjadi travel writer di media massa?

Materi. Ya, bisa jadi itu hal pertama yang langsung terlintas dalam pikiran kebanyakan orang. Memang tak bisa dipungkiri 'pekerjaan' ini membuat saya mendulang keuntungan berupa uang. Siapa yang tak berbinar ketika nominal rupiah masuk rekening saban minggu dari media dan toko online yang membayar artikel saya? Betapa sederet kalimat dalam artikel traveling yang saya tulis dapat menghasilkan uang dengan begitu mudahnya. Lantas, apa benar materi menjadi motivasi utama menulis?

Mari tanyakan pada hati.

Buat saya menulis itu (apapun genre-nya) pekerjaan hati yang tidak selalu didasari oleh motivasi mengejar kepuasan materi. Dalam menekuni hobi menulis, saya lebih didorong untuk mendapatkan kepuasan batin dibanding kepuasan material. Misalnya, karena pekerjaan menulis lebih sesuai passion ataupun lebih bermanfaat bagi banyak orang. Menjadikan menulis hanya berdasarkan desakan finansial semata, saya yakin akan membuat saya amat terfokus pada materi. Manfaat dari  menulis pun akan terbengkalai.

Selain kepuasan batin, manfaat positif lainnya pun menghampiri, menjelma serupa bonus. Ada materi, personal branding, tawaran kerja sama untuk iklan, hadiah barang dari sponsor, peluang belajar ilmu travel writing dan travel fotografi, serta mendapat banyak teman baru.

Berikut adalah daftar artikel yang dimuat di majalah dan koran sepanjang tahun 2014:
  1. Bromo, Keajaiban Alam Penuh Keindahan; Rubrik Travelogue; Majalah Scarf Vol. 7, 2014.  
  2. Jembatan Cinta Pulau Tidung; Rubrik Jalan-Jalan; Koran Suara Merdeka Minggu 23 Maret 2014  
  3. Gua Sembat Di Pulau Maratua; Rubrik Pariwisata; Koran Pikiran Rakyat Sabtu 17 Mei 2014  
  4. Menikmati Sensasi Pasar Terapung; Rubrik Wisata, Majalah Sang Buah Hati Edisi Mei 2014 
  5. Tiu Kelep, Tirai Air Di Kaki Rinjani; Rubrik Pariwisata, Koran Pikiran Rakyat Sabtu 31 Mei 2014 
  6. Pasar Terapung Ala Bandung; Rubrik Travelogue, Majalah Scarf Vol.8, 2014.  
  7. Pesona Lembah Harau; Rubrik Jalan-Jalan, Koran Suara Merdeka, Minggu 01 Juni 2014 
  8. Berenang Bersama Ubur-Ubur Langka Di Danau Kakaban; Rubrik Wisata, Majalah Flona Edisi Juni 2014  
  9. Tebing Granit Di Lembah Harau; Rubrik Journey Of Heart, Majalah Noor Edisi Juni 2014 
  10. Rekreasi Malam Di BNS; Rubrik Traveling, Majalah Anakku Edisi Juni 2014  
  11. Berjumpa Bekantan Di Tarakan; Rubrik Wisata, Majalah Flona Edisi Juli 2014.  
  12. Menjejak Bohe Silian, Desa Wisata Maratua; Rubrik Fun Time, Majalah Cita Cinta Edisi No.13 Thn 2014. 
  13. Masjid Indah Di Tepian Sungai; Rubrik Jalan-Jalan, Koran Suara Merdeka Minggu 06 Juli 2014.  
  14. Lompat Pulau Di Kepulauan Derawan; Rubrik Jalan-Jalan, Majalah Pesona edisi Agustus 2014  
  15. Bermain Dan Berwisata Kuliner Di Pasar Terapung Lembang; Rubrik Traveling, Majalah Anakku edisi Agustus 2014. 
  16. The Istanbul Van Borneo; Rubrik Pariwisata Koran Pikiran Rakyat, Sabtu 19 Juli 2014. 
  17. Kehidupan Bersahaja Baduy Dalam; Rubrik Jalan-Jalan Koran Suara Merdeka, Minggu 14 September 2014. 
  18. Berenang Bersama Penyu Raksasa Di Pulau Maratua; Rubrik Wisata Majalah Flona edisi September 2014.  
  19. Maratua, Pulau Romantis Di Kepulauan Derawan; Rubrik Travel Majalah Paras Edisi No.132 Thn 2014. 
  20. Taman Alami Di Baduy Dalam; Rubrik Wisata Majalah Flona, Edisi No.142 - Oktober 2014  
  21. Pesona Masjid ICS; Rubrik Journey of Heart Majalah Noor, Edisi September 2014. 
  22. Semalam Di Perkampungan Baduy Dalam; Rubrik Pariwisata Koran Kedaulatan Rakyat, Sabtu 04 Oktober 2014. 
  23. Pesona Pantai Tanjung Lesung, Koran Suara Merdeka, Minggu 23 Nopember 2014.  
  24. Plesiran Di Kota Lama Batavia, Koran Kedaulatan Rakyat, Sabtu 6 Desember 2014.   
  25. Songket Rasa Cinta Dari Desa Pande Sikek, Koran Pikiran Rakyat, Sabtu 13 Desember 2014.  
  26. Derawan, Surga Tropis Yang Sempurna; Majalah Annisa Edisi Desember 2014.  
  27. Mendengarkan Keheningan Rinjani; Majalah Femina Edisi No.51 Desember 2014.  
  28. Pesona Masjid Agung Jawa Tengah; Majalah Noor Edisi No.12 Desember 2014.


Foto dari sini

Travel Writer
Ada kebanggaan tersendiri tiap kali artikel yang saya tulis dimuat di media massa. Bukan semata karena 'sukses nampang', tapi lebih pada perasaan lega karena bisa lulus dari sederet ketentuan menulis yang dibuat oleh media massa bersangkutan. Saya menjadikannya semacam tolak ukur kemampuan saya dalam memenuhi apa yang media inginkan.

Menulis artikel untuk media massa memang sangat berbeda dengan gaya penulisan di blog pribadi. Menulis untuk media massa harus memperhatikan betul ketentuan menulis sesuai dengan peruntukan artikelnya. Jika tidak, jangankan dimuat, dibaca saja tidak. 

Sepintas, menulis artikel perjalanan itu mudah, padahal dibutuhkan kecakapan khusus, wawasan, passion, dan pengetahuan yang holistik tentang dinamika aktivitas melancong dalam ranah wisata Indonesia. Ada jurus dan teknik tertentu yang harus dipelajari agar bisa menghasilkan artikel yang unik dan menarik. Tujuannya agar artikel yang dibuat berbeda dengan artikel promosi wisata pada umumnya.

Begitu juga dengan menembus media, ternyata tidak semudah yang pernah saya kira. Perlu usaha, perjuangan, dan kesabaran yang tidak sedikit. Proses menunggu kabar dari redaksi saja terkadang bisa menghilangkan kesabaran. Bahkan sebuah penolakan mampu meruntuhkan semangat untuk menulis. Yang lebih ekstrem lagi saat ada editor yang langsung mengatakan, "artikel dan foto kamu tidak bagus sama sekali". Jreng... sakitnya tuh di sini *nunjuk hati* :D 

Untuk sukses menulis artikel perjalanan dan menembus media, memang harus ada ilmunya. Sampai saat ini saya sendiri masih dalam proses belajar. Saya belajar dari orang-orang di sekeliling saya, khususnya pada mereka yang telah berpengalaman menulis di media massa seperti Mbak Irawati Prilia. Saya menempatkan diri saya benar-benar sebagai pemula karena saya ingin kemampuan menulis saya terus berkembang. Selain belajar langsung pada mbak Ira, saya juga belajar di kelas travel writing dan travel fotografi yang diisi oleh penulis-penulis yang sudah terkenal, seperti Mas Teguh Sudarisman, Gol A Gong, dan Fira Abdurrahman.

Berikut langkah-langkah untuk menjadi travel writer, baik di media massa maupun di blog. Saya kutip dari rubrik Siesta Leisure Republika:
  • Seorang travel writer tentu harus gemar jalan-jalan dan senang berbagi pengalaman, baik secara tulisan maupun lisan. Rajinlah membaca rubrik perjalanan di media massa agar paham gaya penulisan di tiap koran, tabloid, ataupun majalah.
  • Tekunlah dan bulatkan niat untuk menulis blog. Perbarui blog dengan rutin, minimal seminggu sekali harus ada tulisan baru. Semakin sering update maka blog semakin sering dikunjungi pembaca.
  • Tulisan harus deskriptif sehingga bisa membawa pembacanya ikut mengalami atau melihat apa yang dilihat penulis. Di samping itu, artikel yang dibuat mesti informatif, inspiratif, menarik, dan tidak monoton.
  • Cerita perjalanan yang dialami sendiri tentu lebih mudah untuk dituliskan ketimbang membuat cerita saduran. Saat jalan-jalan, rekam perjalanan melalui foto atau video untuk memudahkan memanggil memori tentang tempat yang disambangi. Rekam momen yang menarik, seperti ketika mencicipi kuliner khas, berbicara dengan warga lokal, atau saat mengikuti acara budaya setempat. Jangan ragu untuk menulis kenangan indah, lucu, atau pengalaman menarik, contohnya ketika tersesat. Segera menulis begitu selesai bepergian agat tiap detail masih segar dalam ingatan.
  • Gaya bahasa boleh saja ringan, tetapi juga tidak boleh terlalu santai. Banyak membaca blog dan buku bisa menjadi bahan referensi gaya penulisan. Gaya bertutur, seperti sedang bercerita kepada teman pun bisa dipakai, namun tetaplah menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik.
  • Gunakan media sosial untuk mempromosikan blog.
  • Foto harus sesuai dengan tulisan dan menguatkan isi tulisan. Tanpa dukungan foto, artikel sekeren apa pun akan terasa hambar.
  • Begitu sudah banyak pembaca, jangan lupakan terus menambah teman sesama blogger. Jalin pertemanan dengan baik.
  • Jagar agar pembaca tertarik melanjutkan bacaannya dengan berbagi tips penting seputar perjalanan maupun lokasi wisata.
  • Travel writer harus bercerita dengan jujur dan apa adanya. Cerita perjalanan dapat menginspirasi pembaca yang memiliki kondisi serupa, misalnya, bepergian dengan dana yang terbatas. Dalam menyelipkan pengalaman dan solusi untuk mengatasi dana terbatas itu, cerita kita akan berbeda dari kebanyakan tulisan.
Untuk tips lainnya, artikel-artikel pada tautan berikut bagus untuk disimak:

Tertarik untuk jadi travel writer di blog dan media massa? Mau tahu kuncinya? Lakukan! Mulailah dari sekarang. Tulis. Tulis. Tulis. Kirim! Jangan minder, jangan takut gagal, jangan jatuh semangat bila gagal. Kita tidak akan pernah tahu hasilnya kalau tidak pernah mencoba. Kalaupun gagal, jadikan pelajaran untuk memperbaiki kekurangan.


Yuk belajar dan melangkah bareng-bareng ^_^

Olimpiade Sains Nasional

sumber http://guru-ipa-pati.blogspot.com/2010/08/pola-pembinaan-olimpiade-sains-bidang.html

 

Pola Pembinaan Olimpiade Sains Bidang IPA di Sekolah Dasar Menuju Olimpiade Sains Nasional

Oleh Slamet Widiantoro
A.Seputar Olimpiade Sains Nasional
Pada era globalisasi ini perkembangan tekonologi semakin pesat, mau tidak mau kita harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia diberbagai bidang. Untuk meningkatkan sumber daya manusia salah satunya adalah di bidang pendidikan. Dengan kata lain untuk mempersiapkan era global kita harus memiliki pendidikan dengan mutu yang baik, sehingga bidang pendidikan ini harus kita tingkatkan terus menerus mutunya.
Salah satu cara untuk mengetahui peningkatan mutu pendidikan dengan diadakanya OSN. Hal ini dikatakan dalam buku panduan OSN 2009 bidang IPA oleh direktorat pendidikan TK dan SD dalam petunjuk teknisnya yang mengatakan bahwa :
1. Tujuan umum
Secara umum Olimpiade Sains Nasional di tingkat SD/MI bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD/MI secara komprehensif melalui menumbuh kembangkan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi meraih prestasi melalui kompetisi yang sehat serta menjunjung tinggi nilai- nilai sportifitas
2. Tujuan khusus:
1)Menyediakan wahana bagi siswa SD/MI untuk mengembangkan bakat dan minatnya di bidang IPA agar dapat berkreasi serta unjuk karya sesuai dengan kemampuaanya
2)Memotivasi siswa agar selalu meningkatkan kemampuan intelektual, emosional, spiritual berdasarkan norma-norma yang sehat sehingga dapat memacu kemampuan berfikir nalar.
3)Menjaring bibit unggul dan berprestasi sebagai calon peserta nasional International Mathemathics and science Olimpiad (IMSO)”
Selain memuat tujun OSN dalam buku teknis petunjuk OSN dikatakan bahwa OSN sistem penjaringan dilakukan berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi setelah lolos seleksi di tingkat propinsi siswa berhak maju ke tingkat nasional. Untuk materi tes OSN dikatakan dalam buku tersebut untuk bidang IPA adalah materi IPA kelas IV dan V dan soal berbahasa inggris serta soal percobaan IPA. Soal-soal dari tingkat kabupaten/kota dan propinsi ini di buat daerah dengan rambu-rambu yang ditentukan oleh pusat. Selanjutnya peserta yang telah lolos provinsi mendapat pembinaan dari propinsi masing-masing. Untuk propinsi DIY biasanya diadakan kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Perguruan Tinggi di provinsi DIY, seperti UGM, UNY, UII hal ini dikatakan oleh Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, M. Sudaryanta (http://dikmenum.go.id).
Dalam ajang OSN di tingkat nasional peserta mengikuti serangkaian kegiatan tes, baik teori maupun eksperimen. Dalam mengikuti tes olimpiade ini kadang siswa medapatkan kesulitan dalam mengerjakan soal seperti yang dikatakan Rajali Rasyid, (2006:1) dalam makalahnya, beliau mengatakan bahwa masih banyak siswa yang kesulitan soal olimpiade hal ini dikarenakan ada kesenjangan antara pengalaman yang mereka miliki dengan tingkat kesulitan soal. Kesulitan lain yang biasa dialami siswa juga dalam menjawab soal-soal bahasa inggris seperti pernah dikatakan oleh murid saya Hanani Kusma Sari yang pernah ikut pembinaan Olimipiade Jalur B di Jakarta selama 3 periode, kadang ada kosokata yang tidak dimengerti sehingga harus mencari dari kamus. Selain kesulitan di atas waktu juga kadang menjadi kendala para peserta tes sebagai contoh dalam pelaksanan OSN 2006 di Jawa Tengah dalam soal teori ada jumlah soal 63 peserta hanya di berikan kesempatan mengerjakan soal dalam waktu 60 menit dengan berbagai jenis soal sehingga dari hal ini dibutuhkan keahlian atau teknik untuk mengerjakan soal (harian kompas : 8 september 2006). Dari beberapa hal di atas maka diperlukan upaya pembinaan sejak dini untuk mempersiapkan anak didik dalam menghadapi ajang olimpiade baik itu dari sekolah maupun dari daerah. Sesuai dengan ungkapan Rajali Rasyid (2006 :2) bahwa faktor kesiapan dan iklim kompetisi dalam ajang olimpiade dapat diatas dengan penjaringan dan pembinaan sedini mungkin dan melakukan pembinaan baik itu pada siswa maupun guru.
Setelah mendapatkan pembinaan diharapkan mendapatkan prestasi di ajang OSN. Peserta dalam OSN yang berprestasi akan mendapat medali yang terdiri dari tiga medali yaitu medali emas, perak dan perunggu. Dengan penentuan pemenang dilakukan berdasarkan hasil jawaban siswa dengan teknik penilaian yang telah ditetapkan dalam forum moderasi. Bagi peserta yang terbaik teori dan ekperimen akan mendapatkan piala the best theoritical test dan the best pratical test.
Selain mendapatkan medali dan penghargaan di atas kadang di daerah-daerah tertentu mendapatkan uang pembinaan baik itu di tingkat kabupaten, propinsi, nasional, maupun internasional. Bahkan untuk daerah-daerah tertentu anak yang mendapatkan medali emas akan mendapatkan bonus-bonus tambahan seperti, provinsi DIY juga memberikan penghargaan bagi pemenang di bidang lomba apa pun dan disemua jenjang. Penghargaan ini langsung diberikan oleh gubernur di akhir tahun hal ini dikatakan oleh M. Sudaryanta yang di kutip dari http://dikmenum.go.id. Ada juga yang memberikan biasiswa karena pernah mendapatkan medali emas OSN seperti murid saya atas nama Alwi Herfian Satriatama yang pernah mendapatkan biasiswa di sekolah Internasional di wilayah Semarang yang jika diuangkan biasiswanya mencapai puluhan juta rupiah.
Dengan anak didiknya mendapatkan prestasi seperti di atas tentunya akan membuat bangga gurunya dan secara otomatis membawa nama harum sekolah, maka dari itu sekolah harus menyiapkan benar-benar anak didiknya, seperti sekolah saya raih yaitu pernah mendapatkan medali emas di ajang nasional dua kali yaitu tahun 2005 dan 2006 dan pernah juga mendapatkan The best practical test dan the best teoritical test atas nama Abdullah Syafiq Ediyanto dalam bidang IPA, bahkan sejak tahun 2005 hampir setiap tahun dapat menjadi peserta OSN kecuali tahun 2007. Untuk mengetahui prestasi-prestasi sekolah saya yang sangat banyak dibidang olimpiade sains bisa berkunjung ke situs http://sdmuhcc-yogya.sch.id di link prestasi sekolah.
Dari semua di atas maka akan timbul banyak pertanyaan misalnya bagaimana peran pemerintah daerah dalam rangka membantu sekolah dalam pembinaan OSN di daerahnya? Apa saja kesulitan di alami sekolah atau daerah dalam membina peserta menuju ajang OSN? atau bagaimana pola pembinaan yang dapat kita lakukan agar siswa kita dapat meraih sukses di OSN? Pertanyaan terkahir ini yang kita akan bahas, mengapa karena akan dapat menjadi salah satu referensi atau wawasan bagi sekolah yang akan mengembangkan OSN di sekolahnya.
B.Pola Pembinaan Olimpiade Sains
Dengan melihat gambaran seputar OSN di atas maka di sini akan saya bahas mengenai pola pembinaan OSN di sekolah, hal ini didasarkan atas pengalaman saya dalam pembinaan OSN bidang IPA SD di sekolah, kumpulan informasi ketika saya mengikuti pelatihan atau seminar tentang olimpiade dari pakar yang telah membina di tingkat nasional mupun internasional atau sharing pendapat dari teman pembina dari daerah lain saat mendampingi anak mengikuti OSN.
Dalam pola pembinaan olimpiade sains ini tentunya diperlukan manajemen khusus agar mendapatkan hasil yang terbaik. Mengapa meanjemen, hal ini diungkap oleh Mulyasa, E (2006:20) dalam buku manajemen berbasis sekolah, di sana diungkapkan bahwa dalam manajemen diperlukan empat fungsi yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan. Diungkapkan pula bahwa keempat fungsi itu harus berjalan kesenambungan.
Dari atas maka kita perlu merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan membinanya. Pola pembinaan olimpiade sains disekolah saya juga bisa mengadopsi hal ini. Sehingga pola pembinaan OSN disekolah antara lain adalah perlunya perencanaan pembinaan OSN di tingkat sekolah, pelaksanaan pembinaan olimpiade sains, dan pengawasan serta evaluasi pembinaan OSN disekolah.
1.Perencanaan Pembinaan Olimpiade sains di Sekolah
Tahap pertama yaitu tahap pembinaan yang meliputi, pembentukan tim pembina olimpiade dengan satu koordinator yang bisa diusahakan dari guru sekolah tersebut yang tentunya guru yang sudah mempunyai bekal pelatihan dalam membina olimpiade. Pelatihan pembianan olimpiade ini dapat diperoleh dari seminar-seminar dari pakarnya, sebagai contoh di sekolah saya sering diadakan seminar dalam Jaringan Sekolah Muhamadiyah (JSM) dengan mengundang pakarnya seperti Rajali Rasyid yang menjadi pelatih IMSO SD tingkat nasional atau mengikuti pelatihan dengan tim pembina dari UGM. Namun dalam pembinaan pertama apabila guru belum mampu bisa dipadukan dengan pembina dari luar sekolah yang dianggap mampu.
Persiapan sarana dan prasarana pembinaan seperti buku-buku penunjang dan buku standar olimpiade juga perlu, hal ini karena soal-soal olimpiade standarnya lebih tinggi dibanding dengan soal pelajaran di sekolah. Buku standar olimpiade ini bisa diperoleh dari peserta yang pernah mengikuti OSN tahun lalu, dari pembina OSN atau soal yang ada di pasaran. Seperti waktu itu ketika belum ada buku olimpiade IPA di pasaran pada tahun 2005 saya meminjam dari pembina OSN dari UGM. Buku dengan teks yang berbahasa inggris diperlukan juga, hal ini karena memang dalam OSN ada beberapa materi yang menggunakan bahasa inggris saat tes. Pada waktu itu saya mendapatkan buku-buku singapura dari bapak Wirworo pelatih olimpiade SMP 8 Yogyakarta. Selain itu diperlukan buku-buku ensiklopedia dan buku-buku eksperimen karena di sana banyak materi yang tidak di dapatkan dari buku pelajaran biasa misalnya kamus visual, ensiklopedi sains yang banyak tersedia di pasaran.
Media audio visual dan alat praktek yang mendukung pembinaan olimpiade juga perlu diusahakan hal ini dikarenakan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari materi abstrak atau mungkin materi yang kita tidak memiliki alat praktek. Hal saya pernah lakukan dengan menggunakan CD pembelajaran atau sofware pendukung misalnya encarta premium atau encarta kids. Pada waktu itu saya menggunakan CD pembelajaran pratikum dari buatan KPM yang di dapat saat mengikuti pelatihan olimpiade, dan CD pembelajaran interaktif lain yang ada di sekolah.
Pembagian materi-materi yang akan disampaikan harus rencanakan hal ini sebagai arahan untuk membina dan membantu mengetahui materi-materi mana yang sering keluar di tes OSN. Pembagian materi disesuaikan dengan kemampuan pembina di sekolah. Sebagai contoh saya lebih menguasai fisika maka saya banyak mengajari materi fisika. Selain hal ini diperlukan juga jadwal pembinaan khusus diluar jam pelajaran sehingga membantu siswa untuk secara khusus mempelajari materi olimpiade tanpa mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar pada umumnya.
Melakukan proses penyeleksian siswa yang dianggap memiliki kemampuan menurut saya merupakan hal yang sangat penting pada tahap ini. Berdasarkan pengalaman saya penyeleksian dapat dilakukan dengan cara memilih anak yang memiliki kemampuan dengan syarat-syarat seperti di bawah ini, walaupun hal ini tidak mutlak penentuanya, syarat itu antara lain :
a)memiliki kemampuan IPA diatas rata-rata dan senang dengan pelajaran IPA
b)memiliki kemampuan logika dan daya nalar yang bagus
c)memiliki ketekunan dan sifat kerja keras yang kuat
d)memiliki sifat rajin membaca dan sifat keingintahuan yang tinggi
e)memiliki sifat emosional dan spiritual yang baik.
Peserta yang mengikuti seleksi olimpiade ini adalah sejak mulai kelas IV yang terdiri dari beberapa murid selanjutnya diadakan penjaringan dengan tes tertulis dan lesan serta dengan melihat kriteria sikap seperti di atas, selain itu juga bisa memilih dengan mengetahui nilai saat anak itu mengikuti lomba yang sejenis misalnya saya memilih Muhammad Syafiq Ediyanto karena memang pernah menjadi juara di tingkat propinsi pada lomba IPA pada waktu kelas IV awal.
Dari semua itu yang tidak kalah penting adalah pendanaan untuk menuju OSN. Sehingga diperlukan anggaran secara khusus untuk lomba, misalnya anggaran pengadaan buku standar olimpiade, anggaran pembinaan untuk proses pembinaan, atau anggaran saat pendampingan lomba yang membutuhkan biaya tidak sedikit misalnya biaya transportasi dan akomodasi lomba pendamping lomba. Ataupun bonus bagi peserta yang lolos OSN dan pembinaanya untuk menambah motivasi dalam pelaksanaan OSN.
2.Proses Pembinaan Olimpiade Sains
Proses pembinaan OSN ini materinya meliputi pembinaan teori dan eksperimen yang pada awalnya dilakukan diluar pelajaran sekolah, sehingga tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar. Materi pembinaan dimulai dengan materi kelas IV dan dilanjutkan dengan materi kelas V dan VI. Jadi pada waktu kelas IV akhir atau V awal siswa diharapkan sudah mampu mengausai materi SD secara tuntas. Setelah tuntas materi SD materi dikembangkan menuju materi-materi SMP yang esensial. Hal ini kami lakukan berdasarkan pengalaman saya ketika mengantarkan pembinaan olimpiade sains nasional jalur B di Jakarta yang saya melihat materinya memang sudah sampai tingkat SMP misalnya tentang biologi sudah mempelajari tentang osmosis.
Setelah itu semua tuntas baru dikembangkan dengan materi standar olimpiade dengan mengerjakan soal-soal latihan dan pembahsanya, namun kadang dalam pelaksanaan dapat berjalan seiring antara materi SMP dengan variasi soal olimpiade. Materi pembinaan juga dikenalkan dengan pembinaan dengan soal-soal bahasa inggris dari buku singapura dan soal-soal eksperimen-eksperimen sederhana yang saya cari dari perpustakaan di Natsuko Sihoya dekat rumah saya selain dengan CD-CD pembelajaran di sekolah.
Bentuk pelaksaaan pembinaan biasanya diawal dalam bentuk klasikal dan namun di akhir dalam bentuk individual. Pembinaan klasikal dilakukan saat siswa masih dalam kelompok besar setelah itu dilakukan penjaringan ulang secara bertahap dengan tes soal-soal standar olimpiade dan selanjutnya dipilih siswa yang mengikuti lomba olimpiade sains. Pembinaan klasikal dilakukan untuk menyiapkan anak pada berbagai event lomba sejenis misalnya olimpiade kwark, atau olimpiade JSM. Pembinaan individual dilaksanakan menjelang lomba, hal ini digunakan untuk memberi pemantapan materi biasanya waktunya bersamaan dengan pembinaan yang dilakukan dengan propinsi atau sebelumnya. Pada saat peserta melakukan pembinaan di propinsi biasanya anak sudah tidak mengikuti pelajaran yang lain dan terfokus pada materi OSN, walau dalam pelaksanaanya kadang anak diberi kesempatan masuk kelas untuk menghindari kejenuhan.
Selain Pembinaan teori dan eksperimen kami juga mengadakan pembinaan mental dan spiritual sesuai dengn tujuan olimpiade ini. Dalam pelaksanaanya tidak ada jadwal khusus namun terintegrasi waktu pembinaan melalui pendekatan personal misalnya :
a)bercerita tentang seorang tokoh atau anak yang suskses dan cara menempuhnya.
b)memberikan motivasi dengan hadiah atau penghargaan jika menjadi juara OSN.
c)memberikan kesiapan mental ketika menang dan kalah saat lomba
d)menyadarkan untuk beribadah dengan rajin atau misalnya mengingatkan untuk sholat tahajut, meminta pertolongan Allah dengan doa, dll
e)mengajari adap sopan santun ketika lomba dan pembinaan olimpiade
f)menumbuhkan rasa percaya diri, kompetitif dan sikap sportif
Untuk membantu pembinaan di sekolah kita juga meminta bantuan orang tua untuk melakukan pembinaan, semampu mereka misalnya ibunya Alwi Hervian ini adalah guru yang bisa bahasa Inggris sehingga dapat membantu menterjemahkan soal bahasa inggris. Selain itu juga membantu penyediaan buku-buku seperti yang dilakukan Bapak Abdullah syafiq pada waktu itu ikut mencarikan buku-buku standar olimpiade. Dalam pelaksanaanya pembinaan oleh orang tua lebih banyak difokuskan pada pembinaan mental dan spiritual di rumah. Pembinaan dengan luar juga pernah kami lakukan, pada waktu pertama kali membina kita yaitu dengan dosen UGM fakultas MIPA beberapa pertemuan, namun karena di rasa membutuhkan biaya yang cukup maka pada tahun selanjutnya kita lakukan sendiri untuk penguatan pembinaan dari propinsi.
Selain pembinaan di atas diperlukan juga pembinaan teknis perlombaan, pembinaan ini berisi pembinaan tentang bagaimana teknis penyelenggaraan OSN dari mulai penjaringan sampai ajang pelaksaan OSN, bagaimana bentuk soal tes atau materi tes, bagaimana trik dan tip cara-cara mengerjakan soal baik itu soal teori soal eksperimen, miusalnya ketika menjawab soal yang sulit diungkapkan dengan kata-kata bisa digunakan dalam bentuk bagan, gambar atau diagram. Selain itu atau peraturan-aturan tentang kompetisi OSN juga penting untuk menjadi bahan persiapan menuju OSN.
3.Pengawasan dan Evaluasi Pembinaan Olimpiade Sains
Pengawasan dan evaluasi dilakukan mulai dari perencanaan, proses pembinaan dan pelaksanaan OSN. Model pengawasan ini memang sifatnya tidak terjadwal, penawasan dilakukan dengan mengamati apa yang terjadi saat persiapan, proses pembinaan dan pelaksaan OSN misalnya bagaimana pola penyeleksian yang dilakukan atau melihat bagaimana proses anak peserta olimpiade dalam pembinaan yang ada di propinsi.
Dalam ajang OSN perlu juga pengawasan dalam bentuk pendampingan, Walaupun untuk SD pendampingan resmi sudah dilakukan oleh TIM pembina dari propinsi lebih baiknya dari sekolah ikut mendampingi peserta apabila perlu orang tua. Hal ini dilakukan dengan anggapan secara psikis dan emosional sangat membantu anak karena mereka masih anak-anak. Hal ini selalu kami lakukan walaupun dengan biaya yang cukup besar. Pendampingan siswa saat OSN selain untuk memberikan suport juga memberikan bantuan ketika anak mengalami gangguan baik itu fisik maupun mental. Seperti saat olimpiade 2005 dan 2006 murid saya yang mengikuti lomba sakit saat mau tes ke-2 kita bisa memberikan suport secara mental dengan memberi penenangan dan semangat lomba.
Pengawasan juga dilakukan oleh sekolah yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dengan koordinasi dengan koordinator pimbina OSN, sehingga ketika ada permasalahan dalam hal pembinaan sekolah dapat segera diatasi. Koordinasi ini penting seperti dikatakan oleh Mulyasa, E (2006:135) beliau mengungkapkan dengan koordinasi selaras antara guru dan kepala sekolah akan mewujudkan tujuan secara optimal.
Pengawasan dari orang tua di rumah dalam memantau belajar dan sikap juga membantu pembinaan lebih maksimal yang selanjutnya mengkomunikasikan dengan sekolah melalui tim pembina. Seperti yang sering kami lakukan walau hanya dengan komunikasi melalui sms namun itu sangat membantu kami sebagai tim pembina.
Setelah dilakukan pengawasan selanjutnya perlu evaluasi baik itu dilakukan oleh tim pembina maupun oleh sekolah. Misalnya ketika ada guru pembina kurang termotivasi dalam membina maka seorang kepala sekolah selalu memberikan semangat kepada guru-guru, seperti yang dilakukan oleh kepala sekolah saya Achmad Solikin, S.Ag yang tahun 2009 menyandang kepala sekolah yang berprestasi tingkat nasional, beliau sering memberikan motivasi kepada guru-gurunya, yang paling saya ingat motivasinya adalah “ mengajar adalah salah satu bentuk ibadah” dan potongan ayat Al-quran yang sering beliau baca ketika rapat koordinasi hari Jum’at yang kurang lebih artinya “banyaklah bersyukur karena dengan bersyukur akan ditambah nikmatnya”.
C.Penutup
Pola pembinaan olimpiade sains di sekolah dasar menuju OSN di atas pada dasarnya adalah adanya persiapan yang memadai dan disusun dengan terencana sebelum pembinaan olimpiade, pelaksanaan pembinaan yang dilaksanakan dengan baik dan terkoordinasi dan perlunya adanya pengawasan dan evaluasi baik itu sejak dimulai pembinaan sampai ajang pembinaan OSN dari guru, sekolah atau komponen yang terkait. Dari gambaran di atas kita juga melihat bahwa kesusksesan pembinaan olimpiade tersebut tidak hanya semata-mata karena pelaksanan pembinaan olimpiade tetapi banyak faktor dari sumber daya manusia baik itu anak atau pembina olimpiade, manajemen sekolah, serta dukungan moral dan sipitual dari seluruh komponen pendidikan misalnya dinas pendidikan, pemda daerah, dan lembaga lain yang berkompeten.
Walau kondisi masing-masing sekolah dan wali murid tidak sama baik itu dilihat dari sumber daya manusia, manajemen sekolah atau kemampuan finansialnya, namun tidak ada salahnya apabila pola pembinaan di atas dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau model bagi sekolah lain yang akan mendakan pembinaan olimpiade di sekolah.
Sebagi penutup tulisan ini akan saya beri gambaran anak dari keluarga biasa saja dapat menjadi yang terbaik dalam ajang OSN. Yang pertama adalah Mukhtar Amin yang meraih The Best Overall, The Best Theory ternyata bapaknya adalah seorang pekerja bengkel dan Sosok Azzis Adi Suyono (17) yang meraih penghargaan The Best Absolute karena mampu meraih dua gelar sekaligus, yakni The Best Theory dan The Best Experiment untuk mata pelajaran Fisika, ternyata harus mengayuh sepeda setiap hari untuk pergi ke sekolah. Tak hanya itu, sulung dari dua bersaudara yang tinggal di Desa Kutawaru, Cilacap Tengah itu harus menaiki perahu untuk bisa mencapai sekolahnya, sebab dia harus menyeberang sungai untuk mencapai sekolah. Azziz juga mendapatkan penghargaan Satyalencana Wirakarya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diterimanya di Hotel Sahid Jakarta. Penghargaan Presiden itu terkait dengan prestasinya meraih medali emas dalam ajang Internasional Junior Science Olympiad pada Desember 2004 lalu di Jakarta (http://www.suaramerdeka.com). Begitu juga dengan Tri Ahmad Irvan peraih medali emas The Best Experiment tahun 2005 Ayahnya hanyalah seorang buruh tani yang tidak memiliki lahan sendiri. Hidupnya sangat bergantung pada orang-orang kaya pemilik lahan sawah untuk dia olah (http://www.suarakarya-online.com).
Daftar pustaka
Depdiknas. 2008. Olimpiade Sains Nasional Tingkat SD/MI. Jakarta : Depdiknas
Rajali Rasyis. 2006. Pembinaan Olimpiade sains Binaan IPA Tingkat Sekolah Dasar. Jakarta : Tim Pembina IMSO (makalah)
Kompas. 2006. Harian Kompas Edisi : Jum’at 8 September 2006. Jakarta (Media Masa)
Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Remaja Rosdhakarya
Rinda. 2008.Workshop Pengembang Jaringan Kerja Pembinaan Olimpiade dan lomba-lombakeilmuan.http://dikmenum.go.id/berita/workshop_pengembangan_jaringan_kerja_pembinaan_olimpiade_dan_lomba_lomba_keilmuan (tanggal 9 Januari 2010)
_________.2009. Prestasi SD Muhamadiyah Condongcatur Tingkaat Nasional dan Internasional . http://sdmuhcc-yogya.sch.id/index.php?pilih=hal&id=5 (tanggal 11 Januari 2010)
Widodo Prasetyo. 2006. Anak Pintar, Peraih Medali OSN dari Jateng Sederhana, Ulet, Lalu Jadi yang Terbaik. http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/10/nas05.htm l (8 Januari 2010)
Pudyo Saptono, 2009. Anak Petani Gurem Rebut Emas Olimpiade Sains Nasional. http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=241138 (9 Januari 2010)
Biodata Penulis
Nama : Slamet Widiantoro, S.Pd
Tempat /Tanggal lahir : Sleman, 31 Juli 1977


 sumber http://geotele.blogspot.com/2010/02/tips-dan-trik-bisa-lolos-ke-osn-dan.html

Tips dan Trik bisa lolos ke OSN dan IESO(Internasional EarthScience Olympiad)




OK, to the poit ajalah. Sebagai alumni Peserta OSN dan IESO, Saya akan sedikit mengasih tips dan trik supaya bisa lolos ke OSN dan ke IESO. Ini sedikit tipsnya semoga bermanfaat:

  • Pilih mapel yang kamu sukai dan kamu merasa bisa, mapel untuk OSN sendiri ada 8. Pilihlah yang paling kamu suka. Missal saya memilih kebumian/geosains
  • Setelah menentukan pilihan, persiapkan lah sejak dini untuk OSK(olimpiade sains kabupaten). OSK sendiri biasanya dilaksanakan sekitar bulan April tiap tahunnya. Jadi kamu bisa mempersiapkan sejak masuk tahun ajaran baru. Missal kamu masih kelas 1 SMA, kamu bisa mulai belajar sejak bulan juli untuk menghadapi OSK.
  • Cari cari silabus OSN dan cari materi yang relevan. Jangan hanya mengandalkan guru atau materi dari SMA. Materi OSN sudah di setting banyak di ambil dari materi kuliah. Jadi kamu harus cari materi ke kampus kampus sesuai yang ada di silabus. Contohnya untuk kebumian, materi mineralogy. Kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan materi itu dari buku-buku SMA atau dari guru geografi kamu. Kamu harus mencari di universitas yang mempunyai jurusan geologi atau geofisika atau pertambangan.
  • Setelah dapat mateeri yang relevan, kamu tinggal belajar aja yang rajin.

Ini tipsnya mengerjakan soal OSK, terutama kebumian:
Kebumian soal OSK terdiri dari 100 pilihan ganda, +1 untuk jawaban benar da -0,5 untuk jawaban yang salah. Jadi kamu harus hati hati mengerjakannya.

  1. Doa dulu sebelum mengerjakan
  2. Sebelum mengerjakan, yakinkan dulu di hati kamu kalo kamu bisa mengerjakan dan lolos. Karena bila kamu yakin, maka otak akan bisa bekerja secara optimal.
  3. Kerjakan pertama yang menurutkamu gampang.
  4. Kalau tidak bisa, kamu jangan coba-coba jawab. Lebih baik dilewati dulu.
  5. Cek kembali bila sudah selesai mengerjakan.
  6. Baca doa setelah selesai.

Bila kamu lolos OSK, ini saya kasih tipsnya untuk menghadapi OSP(olimpiade sains provinsi)

  • Pertama kamu harus belajar lebih keras dari sebelum OSK. Karena apa??? Pada OSP ini system seleksinya sudah tidak berdasarkan quota seperti OSK, tapi berdasarkan passing grade secara nasional seluruh provinsi di Indonesia. Pada OSK, 3 teratas di setiap kabupaten lolos ke tingkat provinsi, tapi pada OSP sudah beda system. Missal passing grade nya 50, maka semua siswa peserta OSP dari seluruh provinsi di Indonesia yang nilainya lebih dari 50 akan lolos ke tingkat nasional. Hal ini membuat jumlah siswa yang lolos tingkat nasional jumlahnya antara provinsi satu dengan provinsi lain berbeda. Sebagai contoh, tahun 2008 jawa tengah dapat meloloskan 15 siswa kebumian ke tingkat nasional, jawa timur 13 siswa, jawa barat 8 siswa dan seterusnya.
  • Kalau untuk kebumian, soal OSP sudah terdiri dari pilgan dan Essay jadi kamu harus benar2 lebih menguasai materi.
  • Materi OSK,OSP,OSN masih berdasarkan silabus yang sama.
  • System penilaiannya juga masih sama dengan osp, benar +1, salah -0,5. Sedang essay nya tergantung yang mengoreksi berkisar 0-8 point untuk setiap nomernya.

Setelah OSP, liat pengumumannya sekitar 3minggu sejak OSP di http://siswapsma.org
Bagi kamu yang kamu lolos OSP, biasanya akan ada pembinaan dari masing masing provinsi, tapi ada juga yang provinsinya tidak melakukan pembinaan. Sebagai contoh OSN 2008, saya Tanya temen-temen yang dari luar jawa. Katanya provinsinya tidak melakukan pembinaan.
Bagi yang provinsinya tidak melakukan pembinaan jangan berkecil hari dulu, kamu masih bisa mendapat medali di OSN nanti asal kamu mau berusaha lebih keras.

Tips tips untuk sukses di OSN sama seperti di atas karena system penilaian juga masih sama. Akan tetapi di OSN ada tes praktek. Jadi kamu harus mempersiapkan untuk itu. Sebagai contoh kebumian. OSN kebumian memiliki 2 tes praktek, praktek lab dan praktek di lapangan. Jadi kamu harus berlatih untuk keduanya missal nama dan jenis batuan, kamu harus bisa mbedain mana basalt mana andesit kalo liat secara langsung. Terus tentang bentang alam dan struktur geologi. sesar, lipatan, kekar yang ada di lapangan dan di buku sangatlah berbeda, saya sendiri pada awalnya bingung, tapi bila sering berlatih lama lama juga gampang. Kata dosen dan asisten saya pas di pelatnas, itu tergantung “JAM TERBANG”.
Sekian dulu tips menghadapi OSK, OSP, dan OSN. Nanti akan saya postingkan tips menghadapi pelatnas supaya bisa lolos ke IESO.
Semoga bermanfaat…
Salam…

sumber http://geotele.blogspot.com/2010/02/rangkaian-osk-osp-dan-osn.html

RANGKAIAN OSK, OSP, DAN OSN



Apa itu OSK??
Apa itu OSP??
Apa itu OSN??
Mungkin kata kata itu sudah lazim terdengar di Sekolah sekolah Kota yang Top. Tapi tidak jarang juga ada sekolah2 yang mungkin bisa dibilang tidak pernah tahu ketiga istilah itu, biasanya sekolah2 yang letaknya tidak di kota alias agak pelosok, saya sendiri tahu istilah2 itu saat kelas 2 SMA setelah mengikutinya.
Kembali lagi ke pengertian,
OSK, olimpiade Sains Kabupaten yang merupakan titik awal seleksi untuk olimpiade sains tingkat nasional dan juga titik awal untuk pemilihan Tim Olimpiade Indonesia yang akan dikirim di Olimpiade tingkat Internasional seperti IESO, IMO, IChO, IPhO, IAO, IOI, IBO dan lain2.
OSK setiap tahun biasanya diadakan sekitar bulan April.
Bagi para peserta OSK yang menjadi juara 1-3 di setiap kabupaten akan mengikuti OSP, Olimpiade Sains Provinsi. Ini merupakan kelanjutan dari OSK. Akan tetapi ada sedikit perbedaan dengan OSK. Kalau OSK, 3 orang teratas tiap maple di setiap kabupaten lolos ke tingkat provinsi. Sedangkan OSP, system pelolosan berdasarkan passing grade nasional. Missal maple kebumian, dari depdiknas passing grade nya 50, maka semua peserta OSP dari seluruh provinsi di Indonesia yang mempunyai nilai lebih dari 50 akan lolos ketingkat nasional, OSN. Hal ini membuat jumlah peserta dari provinsi satu dengan yang lainnya akan berbeda.
Terus bagi peserta yang lolos OSP akan megikuti OSN dan OSN tempatnya tiap tahun berbeda beda. Btw, apa sih OSN itu??
OSN singkatan dari olimpiade sains nasional. Ini merupakan event paling bergengsi untuk tingkat SD,SMP dan SMA. OSN sendiri mulai tahun 2008 terdiri dari 8 mapel yaitu kimia,fisika,biologi,matematika,astronomi,computer, ekonomi dan kebumian. OSN biasanya berlangsung sekitar 1 minggu. Dan penghargaan dalam OSN adalah medali. 5 medali emas, 10 medali perak dan 15 medali perunggu di setiap mapelnya. Selain itu pemenang juga akan mendapatkan tabanas dari depdiknas.
Para peserta peraih medali tadi selanjutnya akan di panggil depdiknas untuk dibina dan di seleksi untuk Tim Olimpiade Indonesia melalui pelatnas tahap 1, pelatnas tahap2 dan pelatnas tahap 3. Bagi peserta yang lolos sampai pelatnas tahap 3 akan mewakili Indonesia di ajang olimpiade Intyernasional seperti yang saya tulis di atas seperti IJSO(SMP), IESO, IPhO, IChO, IBO, IMO dan lain lain.
Sampai di sini dulu ya..
Mengenai pelatnas akan sya postingkan juga dengan rinci dan tips tips sukses di pelatnas..
Salam…


Custom Search

COBA CONTENT

Read Quran