Perlengkapan/Peralatan Umroh Yang Harus Dibawa
Barang2 apa yang sebaiknya dibawa untuk Perlengkapan umroh ?
Setiap perlengkapan umroh tersebut amat berguna bagi jamaah umroh, semata – mata hanya sebagai penunjang kekhusyu’an ibadah, apalagi yang baru pertama kali melaksanakan ibadah umroh, mungkin akan sedikit bertanya – tanya perlengkapan apa saja yang harus dibawa sebagai persiapan selama di tanah suci. Walaupun di sekitar masjidil haram dan masjid nabawi banyak terdapat pertokoan dan mall yang mungkin sebagian besar pegawainya telah menguasai percakapan dagang dengan berbahasa Indonesia, namun tetap kami sarankan untuk tetap membawa perlengkapan umroh agar tidak mengalami kesulitan atau tidak harus beli selama di tanah suci guna meminilaisir biaya umroh.
A. Disediakan oleh biro Travel Umroh
Setiap biro travel penyelenggara umroh memiliki kebijakan tersendiri dalam penentuan perlengkapan umroh yang akan diberikan kepada jamaah masing – masing, namun pada umumnya adalah sebagai berikut :
- Tas trolley dengan ukuran diameter 20-24 inch,
- Tas paspor yang memiliki ukuran lebih kecil, dan dapat dipergunakan sebagai tas sandal,
- Kain ihram berupa dua lembar kain putih berbahan seperti handuk yang mampu menyerap keringat, nyaman dan hangat dipakai ketika musim dingin, beserta perlengkapannya (laki-laki) dan mukena, bergo (wanita)
- Kain sebagai bahan baju seragam biro penyelenggara umroh, yang dapat dijahit dengan model menurut keinginan masing – masing,
- Buku doa,
- Name tag atau ID Card sebagai kartu identitas.
- Satu unit kotak P3K untuk setiap rombongan
Jamaah Laki – laki
- 1 (satu) lembar Kain ihram ( sebagai cadangan apabila diperlukan),
- 3 (tiga) potong Baju koko,
- 2 (dua) potong Celana panjang,
- 2 (dua) buah peci ,
- 2 (dua) potong Kain sarung ,
- 2 (dua) buah kaos kaki,
- 3 (tiga) Kaos oblong atau baju lengan panjang,
- 1 (buah) potong Jaket atau baju hangat,
- 2 (dua) pasang Sandal jepit ,
- 1 (satu) lembar handuk mandi
- 1 (satu) set Perlengkapan mandi,
- 1 (satu) gunting kecil (simpan dalam tas trolley, dan masukkan dalam bagasi pesawat/jangan dibawa di dalam kabin),
- 1 (set) Kacamata, pelembab (apabila diperlukan),
- Beberapa potong pakaian dalam
- Obat-obatan (sesuai kebutuhan),
- Uang saku secukupnya, atau dapat memanfaatkan ATM selama di Tanah Suci.
- 2 (dua) mukena,
- 3 (tiga) potong busana muslimah,
- 3 (tiga) rok panjang,
- 3 (tiga) buah jilbab,
- 2 (dua) buah kaos kaki,
- 3 (tiga) baju lengan panjang,
- 1 (buah) potong Jaket atau baju hangat,
- 2 (dua) pasang Sandal jepit ,
- 1 (satu) lembar handuk mandi dan 1 (satu) lembar handuk kecil
- 1 (satu) set Perlengkapan mandi,
- 1 (satu) gunting kecil (simpan dalam tas trolley, dan masukkan dalam bagasi pesawat/jangan dibawa di dalam kabin),
- 1 (set) Kacamata, lipgloss dan pelembab (apabila diperlukan),
- Beberapa potong pakaian dalam
- Obat-obatan (sesuai kebutuhan),
- Uang saku secukupnya, atau pun kartu ATM.
Namun yang perlu diingat adalah perlengkapan umroh hanyalah sebatas pendukung dalam kekhusyu’an jamaah dalam beribadah umroh. Hal yang jauh lebih penting yang harus dipersiapkan adalah kesiapan niat, fisik, mental dan kesehatan. Mengingat hampir 70 % ibadah umroh adalah ibadah yang membutuhkan stamina dan kesehatan prima. Sehingga jangan sampai karena mempersiapakan keperluan perlengkapan umroh, justru kelelahan atau melalaikan persiapan yang lebih penting tersebut.
Tips Menghadapi Cuaca Panas Dingin di Makkah Madinah
sumber : http://www.denatourumroh.com/2015/09/tips-menghadapi-cuaca-panas-dingin-di-mekkah-madinah.html
Persiapan mental dan fisik memang benar-benar harus dipersiapkan, juga yang tak kalah pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi cuaca dan iklim yang sangat berbeda dengan kondisi tanah air. Bagi jamaah Indonesia yang sudah biasa tinggal di tempat dengan cuaca dan iklimnya tropis yang bersahabat, perubahan cuaca panas dingin di Mekkah Madinah yang sedikit saja sudah akan dirasakan sebagai gangguan. Oleh karenanya tidak sedikit jamaah Haji dan Umroh yang jatuh sakit ketika sampai di Arab Saudi yang cuaca dan iklimnya jauh berbeda dengan cuaca dan iklim di Indonesia. Bawalah payung, meskipun hujan jarang terjadi, tetapi terik matahari dapat memberi dampak yang cukup serius
Beberapa jamaah akan mempertimbangkan cuaca pada saat melaksanakan umroh lain halnya dengan Haji yang memang sudah ada ketentuan waktunya. Untuk melaksanakan ibadah Haji dan Umroh berkaitan dengan banyak faktor pertimbangan, sehingga memilih waktu cuaca panas dingin yang cocok harus dikesampingkan. Terlebih pula waktu Haji tanggal 9 Dzulhijjah adalah waktu yang sudah pasti. Tetapi karena kalender untuk menetapkan hari tersebut diperhitungkan dengan dasar peredaran bulan yang selalu bergeser lebih awal 9-10 hari setiap tahunnya dibandingkan waktu menurut kalender umum yang berdasarkan peredaran matahari, maka musim Haji setiap tahunnya selalu akan berbeda cuacanya karena cuaca dan iklim lebih banyak berkaitan dengan peredaran matahari Oleh karena itu persoalan yang perlu diperhatikan adalah apa yang harus dipersiapkan untuk mengahadapi kemungkinan cuaca saat itu. Untuk itu diperlukan informasi cuaca dan iklim yang mutakhir. Info cuaca terkini di mekkah
Musim Panas Saat Haji dan Umroh
Musim panas biasanya dimulai saat bulan April dan akan mencapai puncaknya pada bulan Juli-Agustus. Suhu siang hari dapat mencapai 55 derajat celsius disertai angin panas. Selain itu kelembaban kedua musim ini sangat rendah. Kondisi cuaca panas di Kota Mekkah dan Madinah sudah pasti akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan jemaah. Tantangan akan lebih berat di Mekkah karena masa tinggal yang lebih lama, masalah kebersihan dan udara, terlebih adanya perluasan Masjidil Haram yang memicu adanya debu dan dampak lain dari pembangunan perluasan masjid.
Perbedaan suhu udara dan kelembaban dibandingkan di Indonesia yang sangat ekstrem, untuk itu jemaah haji dan umrah dianjurkan menjaga asupan air. Ini dilakukan agar jemaah haji dan umrah tidak mudah mengalami kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi. Dalam kondisi ekstrem, dehidrasi yang melanda jemaah bisa berakibat fatal dan bisa membawa kematian. Pentingnya pencegahan dehidrasi pada jemaah haji dan umroh ini mengingat sebagian besar jemaah berusia lanjut yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit. Dehidrasi juga merupakan salah satu penyakit yang sering diderita para jemaah haji asal Indonesia yang dapat mempengaruhi kualitas Ibadah di Tanah Suci
Berikut tips untuk menghadapi cuaca panas berikut langkah yang harus dilakukan
- Menghindari dehidrasi dengan banyak minum, minumlah meski tidak haus
- Makan pada waktunya, lapar tidak lapar harus makan
- Istirahat cukup supaya imunitas (daya tahan tubuh) kita tinggi
- Melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
- Menggunakan masker setiap keluar dari pemondokan dan dibasahi dengan air biar udaranya sejuk.
- Menggunakan payung jika panas menyengat
- Membasasi wajah menggunakan handuk basah atau semprotan air
Biasanya jamaah sering terserang infeksi saluran pernafasan atas dan dehidrasi. Jadi dianjurkan untuk minum banyak air, kalau perlu ditambah elektrolit seperti oralit. Penyakit yang biasa diderita jemaah saat tiba di Madinah adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) seperti batuk, filek, karena memang disebabkan oleh peralihan cuaca, dari cuaca lembab ke kering itu perlu adaptasi, kemudian kasus terbanyak lain adalah dehidrasi karena cuaca panas.
Musim Dingin Saat haji dan Umroh
Calon jamaah haji diminta mempersiapkan kondisi fisik dan mental agar dapat melaksanakan ibadah haji/umroh dengan baik di musim dingin ini, para jamaah kembali akan menghadapi musim dingin, yang berakibat tidak baik pada kondisi fisik dan mental calon jamaah haji/umroh. Musim dingin ini diawali dengan angin yang bertiup kencang disertai badai debu yang pada puncaknya mengakibatkan suhu di kota Mekkah dan Madinah dapat mencapai 2 derajat Celsius. Musim dingin di Arab Saudi dimulai bulan Oktober dan mencapai puncaknya pada December-January serta berakhir bulan Maret. Karena itu, upaya persiapan perlu dilakukan para jamaah haji dalam rangka mengantisipasi akibat yang mungkin timbul.
Kemungkinan penyakit yang akan timbul akibat musim dingin tersebut antara lain, kulit bersisik disertai gatal, batuk dan pilek, penyakit saluran pencernaan, gangguan otot dan tulang, mimisan (keluar darah dari hidung), bibir pecah-pecah, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Semua ini akan memperberat penyakit yang sudah diderita pada jamaah Risiko Tinggi (Risti) seperti penderita jantung, kencing manis, asma, rematik dan lainnya.
Antisipasi yang harus dilakukan jamaah untuk menghadapi musim dingin di Arab Saudi, meliputi: Persiapan di tanah air yakni melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas/Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat, sehingga dapat diketahui status kesehatannya, memelihara kesehatannya bagi yang sehat, bagi yang mempunyai penyakit (risiko tinggi) harus berobat dan mengikuti anjuran dokter agar penyakit yang diderita terkontrol/lebih ringan.
Disaat Cuaca Dingin Pastikan Asupan Gizi cukup
- Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung nutrien (zat gizi) sesuai dengan status kesehatannya, melakukan latihan kebugaran jasmani, mempersiapkan perlengkapan untuk dibawa ke Arab Saudi, seperti jaket/pakaian hangat, kain ihram (bagi pria) yang tebal, selimut, krem pelembab kulit juga membawa obat-obatan yang diperlukan.
- Di Arab Saudi, jamaah haji diminta membiasakan minum dengan takaran 1 gelas (300 cc) setiap satu jam, walaupun tidak terasa haus atau total minuman lebih kurang 5-6 liter sehari.
- Juga membiasakan diri mengonsumsi makanan yang berasal dari daging, hati, sayur-sayuran, buah-buahan seperti jeruk, apel, pisang, pir, melon, semangka dan lainnya serta minum susu setiap hari sehingga memenuhi pola makanan 4 sehat 5 sempurna.
- Juga penting mengonsumsi makanan dan minuman dalam keadaan masih hangat, menghindari tubuh dari terpaan udara, cukup istirahat dan tidur lebih kurang 6-8 jam sehari serta selalu menggunakan selimut pada waktu tidur.
- Bagi jamaah haji Risti agar mengkonsumsi makanan yang memenuhi kebutuhan/zat gizi, dianjurkan sesuai kondisi/penyakit yang diderita.
- Jamaah juga diharapkan memakai pakaian yang sopan, rapi dan tebal serta dapat meredam pengeluaran panas dan dapat melindungi tubuh dari serangan cuaca dingin.
- Jamaah diminta segera berkonsultasi atau berobat kepada dokter kloter atau petugas BPHI jika ada gejala sakit.
Demikianlah penjelasan dari kami semoga bermanfaat
Daftar Perlengkapan Umroh yang Harus Dipersiapkan Baik bagi Perempuan Maupun Laki-laki
sumber: http://www.berumroh.com/2015/11/perlengkapan-umroh.html
Daftar Isi
- Perlengkapan Umroh yang Harus Dibawa Pada Saat Ibadah Umroh
- Perhatikan Musim yang Terjadi di Masa Jadwal Umroh Anda
- Kelompokkan Jenis Perlengkapan Umroh yang Anda Bawa
- Perlengkapan Umroh untuk Laki-laki
- Kain Ihram 1 Set
- Sandal dan Tas Plastik (untuk menyimpan sandal di dalam Masjid)
- Sabuk Haji yang Ada Dompetnya (Pria)
- Kacamata Hitam (Pria)
- Baju Koko dan/atau Baju Batik
- Celana Bahan Kain, Hindari Celana Jeans
- Pakaian untuk Anda Kenakan Saat Tidur
- Sarung
- Pakaian Dalam
- Pelembab Kulit
- Jaket atau Sweeter
- Baju atau Jaket Tipis
- Sajadah yang Tipis Saja
- Perlengkapan Mandi
- Kaus Kaki Tebal
- Perlengkapan Gadget
- Kamera Handphone vs Kamera Poket
- Obat-obatan
- Masker Mulut dan Hidung
- Perlengkapan Umroh untuk Perempuan
- Bergo seragam dari travel
- Gamis / rok atau kulot lebar (disarankan berwarna putih/lembut)
- Mukena atasan
- Sandal dan tas plastik untuk sandal
- Kacamata hitam
- Pakaian tidur
- Pakaian dalam secukupnya
- Kacamata sehari-hari (jika ada)
- Pelembab / handbody
- Sweater / jaket
- Sejadah tipis
- Perlengkapan mandi
- Kaus kaki tebal
- Charger handphone beserta colokannya
- Kamera pocket dan baterai cadangannya
- Obat-obatan pribadi
- Masker penutup muka
- Cara Packing Perlengkapan Umroh
- Bagaimana Tips Antisipasi Tertukarnya atau Hilangnya Perlengkapan Umroh?
- Bagaimana dan Dimana Membeli Perlengkapan Umroh?
- Kesimpulan
Alhamdulillah tanggal keberangkatan umroh yang direncanakan semakin dekat setelah melalui serangkaian aktifitas mulai memeriksa jadwal dari travel umroh, booking seat, pengurusan dokumen, vaksinasi meningitis hingga pelunasan biaya paket yang diinginkan.
Tiba saatnya kini kita mempersiapkan perlengkapan umroh apa yang hendak kita bawa selama menunaikan ibadah umroh, bahkan bila Anda juga menambah aktifitas ibadah umroh Anda dengan melakukan tour muslim ke negara-negara Islam sekitarnya seperti Turki, Dubai dan lain-lain. Tentu persiapannya membutuhkan perencanaan yang matang agar perjalanan kita nyaman, tidak dipusingkan dengan banyak barang yang sebetulnya tidak kita butuhkan, dan kewajiban membayar biaya kelebihan barang atau overweight yang sebetulnya sudah dapat kita hindari sejak awal.
Perlengkapan Umroh yang Harus Dibawa Pada Saat Ibadah Umroh
Ada tips khusus bagi Anda yang ingin menunaikan ibadah umroh agar terhindar dari kelebihan beban. Tips berikut ini dapat anda gunakan untuk merencanakan perlengkapan umroh apa yang harus Anda bawa saat akan berangkat umroh.
1. Perhatikan Musim yang Terjadi di Masa Jadwal Umroh Anda
Apakah musim dingin atau musim panas? Dengan mengetahui jenis musim, Anda dapat terhindar membawa perlengkapan umroh yang seharusnya tidak perlu dibawa sehingga dapat menyebabkan bagasi bawaan Anda penuh bahkan kelebihan beban sehingga Anda harus membayar biaya kelebihan tersebut. Jangan sampai Anda membawa jaket tebal saat musim panas, atau sebaliknya, Anda tidak membawa jaket saat musim dingin. Selain itu sediakan juga ruang untuk tempat oleh-oleh yang ingin Anda bawa pulang untuk keluarga di rumah. Juga perhatikan durasi waktu ibadah umroh Anda, apakah 9 hari, atau 12 hari, atau lebih.Lihat informasi cuaca kota Makkah dan Madinah.
2. Kelompokkan Jenis Perlengkapan Umroh yang Anda Bawa
Ada baiknya Anda mengelompokkan barang-barang Anda sesuai dengan kegunaannya, apakah akan digunakan selama perjalanan baik dari Indonesia ke Jeddah (di dalam pesawat dan ketika memasuki area imigrasi untuk pemeriksaan), apakah hanya digunakan ketika kita sampai di tanah suci dan lain-lain.Tiga pengelompokan perlengkapan umroh berikut dapat membantu anda untuk mengatur barang bawaan Anda:
2.1. Perlengkapan Umroh yang Langsung Dipakai atau Anda Bawa
- Sepatu atau sandal yang cukup nyaman untuk digunakan baik untuk pria atau wanita, yang Anda gunakan saat berangkat atau pulang ke/dari Tanah Suci
- Tas Pinggang atau Tas Selempang
- Selama beribadah umroh, Anda tetap perlu menjaga keamanan barang-barang milik Anda serta perlengkapan umroh lainnya. Tas pinggang dapat digunakan untuk menyimpan paspor, dompet, uang, handphone dan kamera pocket bila Anda ingin membawanya.
- Bawalah notes kecil dan bolpen untuk mencatat nama hotel dan kamar nomer berapa Anda menginap, nomer telepon teman sekamar Anda bila ada, nomer telpon hotel atau instansi/penanggung jawab dari travel biro umroh yang dapat Anda hubungi dalam kondisi darurat, atau bila Anda punya janji untuk bertemu dengan rombongan pada saat jam bebas beserta lokasinya.
- Tas pinggang tetap dapat Anda gunakan bahkan saat Anda sholat sehingga cukup aman untuk meletakkan benda-benda penting seperti handphone dan dompet Anda. Agar tidak menarik perhatian, simpan tas pinggang Anda di balik kain ihram atau mukena yang Anda pakai.
- Jangan letakkan tas Anda sembarangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ingat, kita beribadah bersama ribuan orang dari penjuru dunia yang tidak kita kenal.
- Gadget atau Telepon Genggam
- Agar pengeluaran telepon Anda tidak melonjak, gunakan kartu GSM dari operator yang menawarkan Tarif Roaming Internasional Khusus Umroh. Tarif Roaming terbagi dalam dua tarif yaitu Roaming Telepon dan Roaming Data.
- Roaming Telepon merupakan tarif yang dikenakan kepada Anda untuk melakukan panggilan dan menerima panggilan termasuk mengirim pesan SMS. Sedangkan Roaming Data adalah tarif yang harus Anda bayar untuk melakukan koneksi internet/GPRS melalui browser telepon ataupun akses data bagi pengguna smartphone seperti Blackberry dan Tablet.
- Sebaiknya Anda tidak perlu mengaktifkan fitur Roaming Data bila tidak diperlukan karena toh perjalanan Anda adalah perjalanan ibadah yang tidak perlu untuk diumumkan di sosial media. Bilapun perlu dengan niat untuk memotivasi keluarga atau kerabat, sebaiknya Anda lakukan ketika telah kembali ke Tanah Air.
- Jika Anda tidak ingin direpotkan dengan pengisian pulsa maupun setting khusus agar dapat menelpon dengan murah ke tanah air, belilah kartu perdana lokal di bandara King Abdul Aziz Jeddah dengan harga 50 real atau sekitar 135 ribu dengan pulsa sebesar 40 real atau sekitar 108 ribu. Anda tidak perlu memikirkan roaming telepon atau data bila menggunakan perdana lokal tersebut. Selain di bandara, biasanya di dekat masjid baik di Mekkah maupun Madinah dijual kartu perdana semacam itu.
- Lebih lengkapnya Anda dapat lihat di artikel Tips Berkomunikasi Asik dengan Keluarga saat Umroh atau Haji.
2.2 Perlengkapan Umroh yang Harus Masuk Bagasi dan Hanya Diperlukan Saat Tiba di Tanah Suci (Baik Laki-laki Maupun Perempuan)
A. Perlengkapan Umroh untuk Laki-laki
- Kain Ihram 1 set. Dapat juga membawa 1 cadangan sebagai persiapan bila yang satunya terkena najis atau kotoran.
- Sandal dan Tas Plastik untuk Menyimpan Sandal di dalam Masjid. Meski di dalam masjid terdapat rak, namun jumlahnya terbatas, jadi ada baiknya Anda menyimpan sendiri perlengkapan umroh seperti sandal Anda dalam tas plastik bening sehingga memudahkan Anda mencari. Dapat juga Anda letakkan di dekat Anda sholat. Hal ini juga menghindari bila ternyata Anda lupa di rak mana Anda menyimpan sandal.
- Model sandal untuk ibadah umroh dapat Anda pilih sendiri asalkan nyaman dan tidak berhak tinggi untuk perempuan. Hindari jenis sandal yang menutupi mata kaki. Pada saat thawaf dan sa'i, Anda tidak diperkenankan mengenakan sandal, kecuali perempuan dapat menggunakan kaus kaki.
- Sabuk Haji yang Ada Dompetnya (Pria). Bisa digunakan untuk menyimpan uang dan mengikat kain ihram. Bila Anda tidak memiliki sabuk haji, dapat diganti dengan tas pinggang.
- Kacamata Hitam. Bila perlu, untuk menghindari cahaya matahari yang menyilaukan di siang hari.
- Baju Koko dan/atau Baju Batik. Disarankan warna putih/warna lembut untuk dikenakan saat ke masjid atau berziarah/tour. Bawa secukupnya saja sesuai dengan jumlah hari Anda berkunjung.
- Celana Bahan Kain, Hindari Celana Jeans. Celana kain akan membuat bagasi tempat menyimpan perlengkapan umroh Anda lebih ringkas dibandingkan celana jeans karena ketebalannya (kecuali saat musim dingin di Tanah Suci atau Anda mengambil paket umroh plus Turki di saat musim dingin). Selain itu cuaca di tanah suci cenderung panas sehingga mengenakan celana kain berbahan katun tentu lebih nyaman (namun, perhatikan lagi musim dan cuaca masa jadwal umroh Anda sehingga Anda bisa memutuskan apakah perlu membawa jeans atau tidak). Bawalah secukupnya sesuai jumlah hari jadwal umroh Anda. Bila hanya 9 atau 12 hari, cukup membawa 2 atau 3 potong celana saja. Atau sesuai kebiasaan dan kenyamanan Anda jika sebelumnya sudah pernah umroh dan/atau umroh plus tour muslim.
- Pakaian untuk Anda Kenakan Saat Tidur. Meskipun Anda bebas membawa pakaian tidur apa saja seperti celana pendek dan kaus oblong, pertimbangkan juga dengan siapa Anda menginap di kamar hotel: apakah Anda berdua, bertiga, atau berempat. Juga apakah dalam satu kamar semuanya adalah keluarga Anda sendiri atau dengan keluarga lain. Jangan sampai mereka dan juga Anda tidak nyaman karena pakaian tidur yang dibawa tidak enak dipandang mata. Meski baju untuk tidur, namun harus tetap rapi, bersih, dan nyaman, sebagaimana perlengkapan umroh lainnya.
- Sarung. Bila perlu, yang juga berfungsi sebagai selimut.
- Pakaian Dalam. Secukupnya sesuai dengan jumlah hari umroh Anda.
- Pelembab Kulit. Baik untuk wajah atau badan, untuk menghindari kulit yang kering. Anda juga dapat membawa sunblock bila jadwal keberangkatan Anda di musim panas.
- Jaket atau Sweeter. Bila Anda berumroh di musim dingin.
- Baju atau Jaket Tipis. Jika Anda berumroh di musim panas.
- Bawalah Sajadah yang Tipis Saja. Karena seluruh areal masjid telah dilengkapi sajadah. Selain itu sajadah tipis juga dapat Anda gunakan sebagai pelindung kepala bila matahari bersinar terik atau cuaca panas.
- Perlengkapan Mandi. Meski pihak hotel telah menyedikan namun bisa jadi jumlahnya terbatas. Untuk mengantisipasi, bawalah handuk, sabun, sikat gigi, pasta gigi, dan shampo kemasan sachet atau kecil agar tidak memberatkan.
- Kaus Kaki Tebal. Bila Anda tidak tahan dengan suhu dingin AC, Anda dapat membawa kaus kaki yang dapat Anda kenakan saat di masjid atau saat tidur di hotel. Simpan dengan rapih bersama dengan perlengkapan umroh Anda lainnya.
- Perlengkapan Gadget. Jangan lupa untuk membawa charger dan colokan listrik karena bentuk stop kontak di Arab Saudi agak berbeda dengan stop kontak di negara kita.
- Kamera Handphone vs Kamera Poket. Bila smartphone Anda memiliki resolusi kamera yang cukup bagus, Anda tidak perlu membawa kamera poket, cukup bawalah microcard cadangan untuk mengantisipasi microcard yang terpasang di smartphone Anda kapasitasnya telah penuh sementara Anda tak bisa memindahkannya. Namun bila tidak, bawalah kamera pocket beserta baterai cadangan.
- Obat-obatan. Anda juga perlu membawa obat-obatan pribadi untuk sakit ringan seperti obat batuk, flu, obat sakit perut, atau diare, balsem, minyak kayu putih, koyo dan lain-lain. Kemas dengan rapi dan mudah untuk dibawa di tempat perlengkapan umroh Anda yang kecil ukurannya.
- Masker Mulut dan Hidung. Anda juga dapat membawa masker untuk menghindari debu atau bila Anda terkena flu agar tidak menulari jamaah lainnya.
B. Perlengkapan Umroh untuk Perempuan
Secara garis besar perlengkapan umroh antara laki-laki dan perempuan tidak banyak berbeda, Anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Anda. Asalkan baju umroh, pakaian, dan hijab yang Anda kenakan telah memenuhi syar’i, tidak memperlihatkan aurat, tidak terlalu tipis atau ketat. Berikut adalah perlengkapan umroh bagi perempuan:
- Bergo seragam dari travel
- Gamis / rok atau kulot lebar (disarankan berwarna putih/lembut)
- Mukena atasan
- Sandal dan Tas plastik untuk sandal bila ada atau plastik kresek untuk membungkus sandal ke dalam masjid.
- Model sandal untuk ibadah umroh dapat Anda pilih sendiri asalkan nyaman dan tidak berhak tinggi untuk perempuan. Hindari jenis sandal yang menutupi mata kaki. Pada saat thawaf dan sa'i, Anda tidak diperkenankan mengenakan sandal, kecuali perempuan dapat menggunakan kaus kaki.
- Kacamata hitam bila diperlukan, dapat digunakan saat tour/ziarah karena suasana sinar matahari di siang hari sangat menyilaukan.
- Pakaian tidur untuk di hotel, Anda dapat membawa kulot lebar dan tunik atau gamis.
- Pakaian dalam secukupnya sesuai dengan hari yang Anda rencanakan. Bawa pula pembalut wanita secukupnya untuk berjaga-jaga bila Anda mengalami haid sesudah ibadah umroh atau panty liners untuk mengurangi kelembapan. Simpan dengan baik di tempat perlengkapan umroh Anda yang penting lainnya.
- Kacamata sehari-hari untuk membantu penglihatan baik jarak dekat atau jauh (jika ada).
- Pelembab/handbody untuk menghindari kulit kering dan bersisik, Anda juga dapat membawa sunblock.
- Sweater/jaket terutama bila anda berumroh pada saat musim dingin, atau ketika sholat di Masjid Nabawi yang menggunakan pendingin udara/AC namun Anda belum terbiasa.
- Sajadah bawa yang tipis saja sebab seluruh areal masjid telah dilengkapi sajadah. Sajadah tipis tersebut juga dapat Anda gunakan sebagai pelindung kepala dari terik matahari.
- Perlengkapan mandi. Meski pihak hotel telah menyedikan namun bisa jadi jumlahnya terbatas, untuk mengantisipasi, bawalah handuk, sabun, sikat gigi, odol, dan shampo kemasan saset atau kecil agar tidak memberatkan.
- Kaos kaki tebal, bila Anda tidak tahan dengan udara musim dingin atau AC selama di hotel, masjid, atau dapat Anda gunakan saat sa'i.
- Charger handphone beserta colokannya
- Kamera pocket dan baterai cadangan
- Obat-obatan pribadi (obat batuk/flu, obat sakit perut/diare, balsem, minyak kayu putih, koyo untuk kaki pegal, dll).
- Masker penutup muka.
2.3 Perlengkapan Umroh yang Anda Harus Bawa di Kabin Pesawat (Tas Kecil atau Ransel)
Selain tas pinggang, Anda juga perlu membawa tas jinjing kecil atau ransel untuk membawa barang-barang yang diperlukan saat di dalam pesawat atau ketika turun dari pesawat nanti di bandara di Jeddah. Berikut ini adalah barang-barang yang dapat Anda bawa selama di pesawat.
- Buku do'a / Al Quran yang dapat Anda baca selama perjalanan
- Handphone / tablet / laptop / kamera, pastikan dalam kondisi mati selama berada di dalam pesawat.
- Dompet berisi uang tunai secukupnya. Perkirakan juga pengeluaran apa saja yang perlu, selain untuk membeli oleh-oleh, dana darurat dan lain-lain
- Peralatan shalat
- Makanan ringan secukupnya
- Obat-obatan pribadi secukupnya. Perjalanan anda hanya beberapa jam saja di atas pesawat, jadi bawalah yang perlu saja, sisanya dapat Anda masukkan di dalam bagasi. Biasanya di pesawat bila Anda berangkat malam hari, Anda akan memerlukan minyak kayu putih yang dapat menghangatkan tubuh dari dinginnya AC pesawat.
- Minuman saat menunggu di bandara. Perlu anda ketahui bahwa cairan lebih dari 100 ml tidak boleh dibawa saat penerbangan dari Indonesia ke Jeddah, jadi bawalah air minum secukupnya.
- Perlengkapan mandi dalam jumlah kecil seperti sabun cair, sikat gigi, dan pasta gigi.
Cara Packing Perlengkapan Umroh
Anda telah membuat checklist barang apa saja yang akan dibawa, namun Anda masih bingung karena merasa barang bawaan Anda terlalu banyak dan membutuhkan berapa banyak tas.
Anda harus membagi barang-barang tersebut ke dalam kelompok sesuai kebutuhan. Mana barang yang akan Anda gunakan saat perjalanan terutama bila pesawat Anda membutuhkan transit meski hanya beberapa jam, mana barang yang hanya Anda butuhkan pada saat tiba dan selama di Tanah Suci, dan mana barang yang hanya dibutuhkan saat pelaksanaan ibadah umroh di Tanah Suci. Dengan mengetahui pengelompokkan barang berdasarkan fungsi dan waktu penggunaan, maka Anda dapat menentukan berapa tas yang Anda butuhkan.
Untuk barang-barang yang Anda butuhkan selama perjalanan, masukkan ke dalam travelling bag kecil atau ransel yang dapat dibawa masuk ke dalam pesawat. Bawa perlengkapan membersihkan diri seperti sabun muka, pasta gigi dan sikat, handuk kecil, pakaian dalam bila perlu secukupnya saja untuk berganti dan perlengkapan sholat ke dalam tas ransel atau travelling bag kecil tersebut. Paspor dan dompet dapat Anda letakkan di tas pinggang agar mudah pada saat pemeriksaan dan Anda tidak perlu membongkar isi tas ransel atau travelling bag Anda saat pemeriksaan di imigrasi. Bagi jamaah perempuan yang mungkin kurang nyaman memakai tas pinggang dapat membawa sling bag atau tas cangklong yang berukuran tidak terlalu besar, cukup untuk tempat dompet dan paspor. Tidak perlu yang bagus atau mahal, asal cukup kuat dan aman seperti contoh di bawah ini.
Sisa barang lainnya yang tidak Anda perlukan selama perjalanan, masukkan ke dalam koper dan akan masuk ke bagasi pesawat.
Bila Anda perlu membawa pisau untuk mengupas buah, silet untuk bercukur atau alat pemotong kuku, masukkan alat-alat tersebut ke dalam bagasi karena Anda tidak diperkenankan membawanya masuk ke dalam pesawat.
Barang cair seperti parfum, shampoo, pasta gigi, sabun cair dan minyak rambut dengan ukuran lebih dari 100 ml, juga harus dimasukkan ke dalam bagasi.
Untuk setiap kelebihan bagasi, biasanya lebih dari 20 kilogram, maka Anda diharuskan membayar Rp 15.000/kilogram, biasanya kelebihan bagasi ini terjadi pada saat Anda akan kembali ke Tanah Air karena terlalu banyak membawa oleh-oleh untuk kerabat, karena itu siapkan dana khusus untuk membayar kelebihan bagasi ini, atau kurangi membeli oleh-oleh yang bisa dibeli di Tanah Air.
Bagaimana Antisipasi Tertukarnya atau Hilangnya Perlengkapan Umroh?
Sebagai tambahan, untuk menghindari tertukarnya tas atau kehilangan:- Lengkapi tas dengan identitas diri seperti nama/alamat/nomer telepon.
- Letakkan ID tag yang diberi tali lalu diikatkan pada tas.
- Tambahkan ciri khusus pada tas Anda seperti gantungan kunci pita atau tali berwarna cerah. Selain itu Anda juga dapat menggunakan tali ikat koper tambahan (luggage strap) yang dilengkapi kunci pengaman TSA.
Jika Anda berumroh bersama buah hati tercinta, lengkapi keperluan umroh Anda dengan kebutuhan di kecil. Silahkan lihat artikel Tips Berumroh Bersama Si Kecil
Bagaimana dan Dimana Membeli Perlengkapan Umroh?
Pada saat Anda akan membeli perlengkapan umroh, mungkin Anda akan berpikir membeli banyak sekali perlengkapan. Tambahan lagi, pihak biro travel biasanya juga mempersiapakan baju seragam dan name tag untuk mengenali jamaahnya. Karena itu sebelum berbelanja, Anda dapat bertanya terlebih dahulu kepada pihak biro travel tempat Anda mendaftar, apa saja yang dapat Anda peroleh sebagai bagian dari fasilitas yang menjadi hak Anda. Biasanya Anda akan memperoleh travelling bag dengan logo biro travel yang dapat Anda manfaatkan untuk membawa perlengkapan umroh dan selama tinggal di sana. Namun bila ternyata tidak mencukupi, Anda dapat membawa travelling bag milik Anda sendiri sebagai tambahan.
Tentang baju seragam, berupa bahan pakaian, meski tidak semua biro travel menyediakan, Anda akan diberitahu bila memang mendapatkannya. Lumayan dapat mengurangi bawaan baju untuk ganti, karena pihak travel juga mewajibkan baju tersebut digunakan saat aktifitas bersama di luar seperti city tour dan kegiatan berkumpul bersama agar memudahkan identifikasi jamaah.
Untuk sandal, Anda tidak perlu memakai sandal yang mahal terutama bila ingin Anda pakai saat beribadah di Masjidil Haram. Karena rak penempatan sandal di sana jumlahnya terbatas, ada baiknya Anda juga membawa sandal jepit murah meriah dan menempatkannya dalam tas plastik yang dapat Anda taruh di sekitar Anda saat sholat.
Untuk oleh-oleh umroh, bila tidak memungkinkan untuk membeli di Tanah Suci, Anda dapat membelinya di grosir toko perlengkapan umroh. Di sana dijual bermacam barang khas Arab Saudi seperti tasbih, sajadah khas Arab, kurma, pashmina, kacang Arab, parfum dan lain-lain.
Kesimpulan
Demikian informasi dan daftar perlengkapan umroh yang perlu Anda ketahui dan siapkan selengkap-lengkapnya agar perjalanan umroh Anda nyaman tidak terkendala apapun.
Pastikan apa saja perlengkapan umroh yang Anda dapat dari travel sehingga Anda dapat menyiapkan perlengkapan lainnya yang belum ada sebelum hari keberangkatan umroh Anda.
Semoga bermanfaat dan Anda beserta keluarga kembali ke tanah air dengan membawa umroh yang mabruuk. Aamiin Yaa Rabbal 'aalamiin.
Donwload/unduh: Checklist Keberangkatan Umroh (CKU)
Menunda Haid Dengan Pil Saat Beribadah Haji Umrah
ilustrasi merancanakan beribadah umrah dengan mengetahui siklus haid |
Menunda Haid Untuk Kesempurnaan Haji
DenaTour - Kesempurnaan dalam setiap beribadah haji maupun umrah pastilah diinginkan semua jamaah, tak terkecuali jamaah wanita. Sebagaimana kita ketahui, salah satu keistimewaan seorang wanita adalah dianugrahkan rahim oleh Allah dalam tubuhnya. Sehingga setiap bulan seorang wanita diberikan keistimewaan dan dispensasi dalam melakukan ibadah, adanya siklus bulanan (haid) sulit untuk dihindari. Merasa sudah merencanakan perjalanan beribadah sejak jauh-jauh hari, tapi ternyata waktu kepergiannya bersamaan dengan datangnya siklus bulanan. Ingin menunda haid karena khawatir dan was-was siklus bulanan dapat mengganggu kesempurnaan beribadah? Jika siklus haid itu datang, dalam kurun waktu 2 sampai 7 hari seorang muslimah diperintahkan untuk tidak mengerjakan sholat sampai menjadi suci kembali.
Di momen-momen khusus seperti haji dan umrah yang memang ingin kita lalui tanpa ada gangguan haid. Bagaimana jika seorang muslimah yang sudah menjadwalkan niat untuk berhaji dan umrah kemudian siklus haidnya menghampirinya? Bagaimana hukumnya menunda haid serta amankan dari segi kesehatan? Itulah beberapa pertannyaan yang akan kita bahas dalam artikel ini. Tidak perlu bingung, resah, risau ataupun galau, karena ISLAM ADALAH AGAMA YANG SEMPURNA, jadi bagi muslimah dalam kondisi haidh dan nifas secara detail di jelaskan oleh Allah melaui Rosullullah SAW.
Menunda Haid Saat Beribadah Haji Umrah
Pada zaman Rasulullah tidak mengenal yang namanya pil penunda haid karenanya hal tersebut masuk dalam ranah ijtihad para ulama. Berdasarkan Fatwa Ulama Saudi Arabia diantaranya Syekh bin Baz mengatakan meminum pil penunda haid saat berhaji diperbolehkan karena menurutnya hal tersebut dapat mendatangkan manfaat dan mashlahat. wanita dapat tawaf bersama-sama dengan yang lain dan tidak kesulitan dalam menemaninya.
Meskipun demikian sebenarnya jamaah wanita bisa menghitung waktu mengenai perlu atau tidaknya meminum pil penunda haid. Jika waktu dirasa cukup untuk menunggu sampai suci lalu ada waktu untuk mengerjakan umrah maka hal itu jauh lebih baik. Begitu juga untuk tawaf ifadhah. Jika hitungannya menjadi mendesak maka meminum pil penunda menjadi upaya solusi. Sedangkan tawaf wada tidak terlalu berpengaruh karena bagi yang haid tidak diwajibkan untuk melaksanakan tawaf wada. “Manusia diperintahkan agar akhir dari pelaksanaan hajinya dengan tawaf di Baitullah. Kecuali bagi wanita haid diberi keringanan untuk tidak melaksanakannya.” (HR Muslim).
Ketika Tawaf Tiba-tiba Datang Haid
Apabila wanita yang sedang melaksanakan tawaf tiba-tiba haidnya datang maka harus menghentikan tawafnya hal ini dikarenakan syarat dari tawaf itu harus suci. Namun jika jamaah sudah melaksanakan beberapa putaran tertentu maka putaran tersebut dihitung sah. Sedangkan sisa putaran yang tertunda dapat dilanjutkan menunggu suci terlebih dahulu.
Lalu bagaimana kalau tawaf itu adalah tawaf ifadhah (yang hukumnya rukun) dan tidak ada waktu lagi karena harus segera pulang. Maka suntik dapat dija pilihan untuk menghentikan darah haid, lalu bertayamum untuk selanjutnya melakukan tawaf. Atau dapat dengan menyumbat darah (dengan pembalut) agar tak menetes, lalu tayamum dan menyempurnakan putaran. Pendapat tentang boleh tawaf (ifadhah) meski haid, asal tak menetes ini dikemukakan oleh Syekh bin Baz dengan merujuk kepada pendapat Ibnu Taimiyah.
Alasan hukumnya, yaitu kedaruratan. “Dan Allah SWT sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan” (QS al- Hajj: 78) dan juga “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS al-Baqarah: 18).
Jika wanita telah berihram untuk haji lalu ia mendapati haid, maka ia tetap berihram sebagaimana yang lainnya. Ia melakukan semua amalan haji. Mulai dari tanggal 8 Dzulhijjah dengan melaksanakan sunnah mabit di Mina, tanggal 9 wukuf di Arafah, lalu dilanjutkan dengan mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah pada hari ke-10, 11, 12, atau 13 Dzulhijjah. Yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid hanyalah tawaf keliling Ka’bah, di samping itu wanita haid tidak melakukan ibadah yang umum yaitu shalat, puasa, dan menyentuh mushaf. (Lihat Masail Mu’ashiroh mimma Ta’ummu bihil Balwa, hal. 538-539).
Ketika ‘Aisyah haid saat haji, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
فَافْعَلِى مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ ، غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى
“Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan tawaf di ka’bah hingga engkau suci.” (HR. Bukhari no. 305 dan Muslim no. 1211)
Sedangkan untuk tawaf wada’, wanita haid mendapatkan keringanan untuk meninggalkannya. Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
أُمِرَ النَّاسُ أَنْ يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِمْ بِالْبَيْتِ ، إِلاَّ أَنَّهُ خُفِّفَ عَنِ الْحَائِضِ
“Manusia diperintahkan menjadikan akhir amalan hajinya adalah di Baitullah (dengan tawaf wada’) kecuali hal ini diberi keringanan bagi wanita haidh.” (HR. Bukhari no. 1755 dan Muslim no. 1328).
Menunda Haid Dengan Pil Saat Beribadah Haji Umrah
DenaTour - Kesempurnaan dalam setiap beribadah haji maupun umrah pastilah diinginkan semua jamaah, tak terkecuali jamaah wanita. Sebagaimana kita ketahui, salah satu keistimewaan seorang wanita adalah dianugrahkan rahim oleh Allah dalam tubuhnya. Sehingga setiap bulan seorang wanita diberikan keistimewaan dan dispensasi dalam melakukan ibadah, adanya siklus bulanan (haid) sulit untuk dihindari. Merasa sudah merencanakan perjalanan beribadah sejak jauh-jauh hari, tapi ternyata waktu kepergiannya bersamaan dengan datangnya siklus bulanan. Ingin menunda haid karena khawatir dan was-was siklus bulanan dapat mengganggu kesempurnaan beribadah? Jika siklus haid itu datang, dalam kurun waktu 2 sampai 7 hari seorang muslimah diperintahkan untuk tidak mengerjakan sholat sampai menjadi suci kembali.
Di momen-momen khusus seperti haji dan umrah yang memang ingin kita lalui tanpa ada gangguan haid. Bagaimana jika seorang muslimah yang sudah menjadwalkan niat untuk berhaji dan umrah kemudian siklus haidnya menghampirinya? Bagaimana hukumnya menunda haid serta amankan dari segi kesehatan? Itulah beberapa pertannyaan yang akan kita bahas dalam artikel ini. Tidak perlu bingung, resah, risau ataupun galau, karena ISLAM ADALAH AGAMA YANG SEMPURNA, jadi bagi muslimah dalam kondisi haidh dan nifas secara detail di jelaskan oleh Allah melaui Rosullullah SAW.
Menunda Haid Saat Beribadah Haji Umrah
sumber : http://www.denatourumroh.com/2015/10/pil-menunda-haid-saat-beribadah-haji.html
Pada zaman Rasulullah tidak mengenal yang namanya pil penunda haid karenanya hal tersebut masuk dalam ranah ijtihad para ulama. Berdasarkan Fatwa Ulama Saudi Arabia diantaranya Syekh bin Baz mengatakan meminum pil penunda haid saat berhaji diperbolehkan karena menurutnya hal tersebut dapat mendatangkan manfaat dan mashlahat. wanita dapat tawaf bersama-sama dengan yang lain dan tidak kesulitan dalam menemaninya.
Meskipun demikian sebenarnya jamaah wanita bisa menghitung waktu mengenai perlu atau tidaknya meminum pil penunda haid. Jika waktu dirasa cukup untuk menunggu sampai suci lalu ada waktu untuk mengerjakan umrah maka hal itu jauh lebih baik. Begitu juga untuk tawaf ifadhah. Jika hitungannya menjadi mendesak maka meminum pil penunda menjadi upaya solusi. Sedangkan tawaf wada tidak terlalu berpengaruh karena bagi yang haid tidak diwajibkan untuk melaksanakan tawaf wada. “Manusia diperintahkan agar akhir dari pelaksanaan hajinya dengan tawaf di Baitullah. Kecuali bagi wanita haid diberi keringanan untuk tidak melaksanakannya.” (HR Muslim).
Ketika Tawaf Tiba-tiba Datang Haid
Apabila wanita yang sedang melaksanakan tawaf tiba-tiba haidnya datang maka harus menghentikan tawafnya hal ini dikarenakan syarat dari tawaf itu harus suci. Namun jika jamaah sudah melaksanakan beberapa putaran tertentu maka putaran tersebut dihitung sah. Sedangkan sisa putaran yang tertunda dapat dilanjutkan menunggu suci terlebih dahulu.
Lalu bagaimana kalau tawaf itu adalah tawaf ifadhah (yang hukumnya rukun) dan tidak ada waktu lagi karena harus segera pulang. Maka suntik dapat dija pilihan untuk menghentikan darah haid, lalu bertayamum untuk selanjutnya melakukan tawaf. Atau dapat dengan menyumbat darah (dengan pembalut) agar tak menetes, lalu tayamum dan menyempurnakan putaran. Pendapat tentang boleh tawaf (ifadhah) meski haid, asal tak menetes ini dikemukakan oleh Syekh bin Baz dengan merujuk kepada pendapat Ibnu Taimiyah.
Alasan hukumnya, yaitu kedaruratan. “Dan Allah SWT sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan” (QS al- Hajj: 78) dan juga “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS al-Baqarah: 18).
Jika wanita telah berihram untuk haji lalu ia mendapati haid, maka ia tetap berihram sebagaimana yang lainnya. Ia melakukan semua amalan haji. Mulai dari tanggal 8 Dzulhijjah dengan melaksanakan sunnah mabit di Mina, tanggal 9 wukuf di Arafah, lalu dilanjutkan dengan mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah pada hari ke-10, 11, 12, atau 13 Dzulhijjah. Yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid hanyalah tawaf keliling Ka’bah, di samping itu wanita haid tidak melakukan ibadah yang umum yaitu shalat, puasa, dan menyentuh mushaf. (Lihat Masail Mu’ashiroh mimma Ta’ummu bihil Balwa, hal. 538-539).
Ketika ‘Aisyah haid saat haji, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
فَافْعَلِى مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ ، غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِى
“Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan tawaf di ka’bah hingga engkau suci.” (HR. Bukhari no. 305 dan Muslim no. 1211)
Sedangkan untuk tawaf wada’, wanita haid mendapatkan keringanan untuk meninggalkannya. Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
أُمِرَ النَّاسُ أَنْ يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِمْ بِالْبَيْتِ ، إِلاَّ أَنَّهُ خُفِّفَ عَنِ الْحَائِضِ
“Manusia diperintahkan menjadikan akhir amalan hajinya adalah di Baitullah (dengan tawaf wada’) kecuali hal ini diberi keringanan bagi wanita haidh.” (HR. Bukhari no. 1755 dan Muslim no. 1328).
Menunda Haid Baikkah Untuk Kesehatan
Jamaah wanita dapat menunda siklus mentruasi bulanan dengan bantuan obat-obatan dari luar tubuhnya. Secara umum menunda haid masih aman untuk wanita, karena pada dasarnya ketika menunda haid tubuh wanita dikondisikan layaknya wanita hamil. Kondisi seperti ini biasa kita sebut dengan kehamilan semu.
Untuk menunda haid, kita memerlukan tambahan hormon yang akan membantu rahim kita mempertahankan agar tidak terjadi peluruhan. Untuk itulah asupan hormon dari luar sangat butuhkan. Saat ini ada beberapa macam obat yang bisa digunakan untuk membantu menunda haid dalam bentuk pil, suntik, dan patch. Yang paling aman dikonsumsi untuk membantu menunda datangnya menstruasi adalah dalam bentuk pil. Karena pil adalah satu-satunya dosis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat penunda haid. Efeknya pada 3 hari awal penggunaan akan merasakan pusing dan mual. Pusing dan mual terjadi akibat terjadinya retensi cairan di tengkorak. Sifat hormon yang masuk ke tubuh membuat wanita menahan lebih banyak cairan yang bisa jadi membuat beberapa bagian terlihat bengkak dan persendian menjadi kaku, serta pusing dan mual. Persis seperti ibu hamil. Tapi, itu memang normal karena tubuh mengalami penyesuaian.
Berikut beberapa pendapat ulama yang membolehkan penggunaan obat penunda haid
‘Abdur Razaq telah menceritakan pada kami, (ia berkata) telah menceritakan Ibnu Jarir pada kami, (ia berkata) bahwa ‘Atha’ ditanya mengenai seorang wanita yang datang haidh lantas ia menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan haidh-nya padahal itu di masa haidnya, apakah ia boleh melakukan tawaf?
نعم إذا رأت الطهر فإذا هي رأت خفوقا ولم تر الطهر الأبيض فلا
“Ia boleh tawaf jika ia telah suci. Jika ia melihat suatu yang kering, namun belum terlihat tanda suci, maka ia tidak boleh tawaf”, jawab ‘Atha’. (Mushannaf ‘Abdir Rozaq, 1219)
‘Abdur Rozaq telah menceritakan pada kami, (ia berkata) telah menceritakan Ma’mar pada kami, (ia berkata) telah menceritakan pada kami Washil, bekas budak Ibnu ‘Uyainah, (ia berkata) ada seseorang yang bertanya pada Ibnu ‘Umar mengenai wanita yang begitu lama mengalami haidh lalu ia ingin mengkonsumsi obat yang dapat menghentikan darah haidhnya. Washil berkata, “Ibnu ‘Umar menganggap hal itu tidak masalah.”
Ma’mar berkata, “Aku mendengar Abu Najih menanyakan hal ini. Lantas ia menganggap perbuatan semacam itu tidak mengapa.” (Mushonnaf ‘Abdur Rozaq, 1220). Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah berkata bahwa yang benar riwayat ini adalah perkataan Abu Najih. (Jaami’ Ahkamin Nisa’, 1: 199)
Dalam Al Mughni, Ibnu Qudamah rahimahullah menyebutkan, diriwayatkan dari Imam Ahmadrahimahullah, beliau berkata, “Tidak mengapa seorang wanita mengkonsumsi obat-obatan untuk menghalangi haidh, asalkan obat tersebut baik (tidak membawa efek negatif).” (Al Mughni, 1: 450)
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah berkata, “Jika seorang wanita menggunakan obat penghalang haidh karena uzur semisal ada hajat dalam hal ini …, maka tidak mengapa ia menggunakannya. Jika haidhnya berhenti, lekaslah ia mandi, lalu shalat dan boleh melakukan thowaf di Masjidil Haram sekehendak dia.” (Jaami’ Ahkamin Nisa’, 1: 198)
Syaikh Abu Malik –penulis kitab Shahih Fiqh Sunnah- menerangkan, “Haidh adalah ketetapan Allah bagi kaum hawa. Para wanita di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyusahkan diri mereka supaya dapat berpuasa sebulan penuh (dengan mengahalangi datangnya haidh, pen). Oleh karena itu, menggunakan obat-obatan untuk menghalangi datangnya haidh tidak dianjurkan. Akan tetapi, jika wanita muslimah tetap menggunakan obat-obatan semacam itu dan tidak memiliki dampak negatif, maka tidak mengapa. Jika ia menggunakan obat tadi dan darah haidhnya pun berhenti, maka ia dihukumi seperti wanita yang suci, artinya tetap dibolehkan puasa dan tidak ada qadha’ baginya. Wallahu a’lam.” (Shahih Fiqh Sunnah, 2: 128)
Tips Mempersiapkan Mental dan Fisik Perjalanan Haji Umroh
Dena Tour - Haji merupakan rukun Islam kelima yang dilakukan selama sebulan penuh di tanah suci. Oleh karena membutuhkan waktu yang relatif lama dan waktu yang sudah ditentukan, kita tentu harus benar-benar mempersiapkan diri, baik lahir dan batin. Perjalanan yang cukup lama dan jauh ini memerlukan persiapan yang cukup matang. Beberapa persiapan yang harus diketahui serta dipahami jamaah calon haji di antaranya mencakup persiapan fisik, mental, spiritual, material, dan pengetahuan seputar ibadah haji. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan perjalanan haji.
Persiapan administratif
Saat memutuskan untuk melakukan perjalanan ibadah haji ke tanah suci, calon jamaah haji harus mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah, baik ketika masih di tanah air maupun ketika sudah berada di tanah suci. Pelaksanaan ibadah haji atau umrah di tanah air diselenggarakan oleh Departemen Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji.
Syarat-syarat administratif seperti pengisian formulir pendaftaran, tabungan haji, pengelompokan/kloter, pembayaran BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji), dan prosedur lainnya, bisa ditanyakan pada Departemen Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Jika menggunakan fasilitas haji plus, syarat administratif bisa ditanyakan langsung pada Penyelenggaraan Haji (travel) yang bekerjasama dengan pihak kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota yang mengurus daerah domisili jamaah haji/umrah.
Persiapan manasik
Sudah selayaknya bagi jamaah haji mempersiapkan diri dengan seperangkat pengetahuan seputar tata cara dan tuntunan ibadah haji dengan cara belajar, baik secara mandiri maupun dengan bimbingan seorang ustadz atau pembimbing haji yang sudah berpengalaman. Hal ini merupakan bekal berharga agar pengetahuan jamaah tidak kosong atau kurang informasi saat berada di tanah suci. Jamaah juga harus mengetahui mawaqit (miqat) dan tempat-tempat khusus yang perlu diketahui ketika berada di tanah suci selama pelaksanaan ibadah haji.
Mempelajari tuntunan ibadah (manasik) haji/umrah, termasuk ihram, thawaf, sai, serta menghafal beberapa dzikir dan doa utama yang diajarkan Rasulullah Saw. Perlunya mempelajari doa utama yang diajarkan Rasulullah saw yaitu agar lebih memantapkan hati dan pikiran untuk berdzikir dan bertafakur pada kebesaran Allah Swt. dan keluhuran Rasulullah Saw.
Mempersiapkan Mental Untuk Berhaji dan Umroh
Persiapan mental
Hal-hal yang perlu kita siapkan sebelum berangkat haji atau umroh salah satunya adalah mental kita. Terutama menghilangkan perasaan dan pikiran negatif yang dapat mengganggu konsentrasi beribadah. Persiapan mental yang dimaksud di sini mencakup hal-hal yang terkait dengan kebersihan hati serta harta yang kita gunakan unuk berhaji.
Kita juga harus ikhlas meninggalkan apa yang kita punya sekarang baik harta, anak maupun istri atau suami. Yakin bahwa Allah akan menjaga keluarga kita selama perjalanan haji atau umroh yang sedang kita laksanakan dan yakin akan kemudahan serta pertolongan Allah SWT pada saat kita menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Meluruskan Niat Lillahi Ta'ala
Dalam setiap ibadah, hendaknya niat beribadah dilakukan semata-mata tulus dan ikhlas untuk Allah swt. Dengan meluruskan niat, kita berharap bisa memberishkan diri dari sikap riya, ujub, dan sombong. Maka ketika berniat hendak melakukan umroh atau haji, berniatlah semata-mata hanya karena mengharap ridho dari Allah SWT, bukan berharap pujian dari sesama manusia. Segala sesuatu perbuatan diawali dari niat, karena dengan niat yang baik, insya allah semua perbuatan akan berbuah baik. Bukan pula berharap agar diberikan rejeki dan penghidupan yang lebih baik setelah berumroh karena hal tersebut hanya Allah yang Maha Mengetahui dan berhak memberikan.
Membersihkan diri dengn Bertaubat Kepada Allah SWT
Sucikan diri dengan bertaubat kepada Allah SWT, membersihkan diri yang dimaksud adalah mempersiapkan jiwa dan hati yang bersih, membuang segala bentuk sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, sombong, congkak, dendam, dan lainnya. Jaga lisan dan perbuatan sebelum berangkat ke tanah suci, perbanyak amal perbuatan yang baik agar kita senantiasa mendapat kemudahan pada saat menjalankan ibadah nanti.
Sebab seringkali beberapa calon jamaah haji atau umroh masih saja melakukan perbuatan yang tidak baik, perkataan yang menyakitkan dan tidak menambah frekuensi ibadah kepada Allah SWT bahkan setelah kembali dari Tanah Suci. Seorang jama'ah juga harus memperbanyak istighfar, memohon ampunan atas segala dosa kepada Allah Swt. Meminta maaf dan memberi maaf kepada orang lain jika ada kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat.
Ibadah haji atau umroh adalah sebuah perjalanan ibadah bukan semata-mata perjalanan wisata. Karena itu hendaknya kita benar-benar memahami dan menjalankan seluruh tahapan ibadah dengan sabar dan ikhlas.
Sabar dan tawakkal
Sikap sabar dan tawakkal perlu dipersiapkan sebelum kita berangkat haji. Bayangkan, saat di tanah suci, kita berada di daerah yang jauh dari tanah air dan bertemu dengan beragam tingkah laku manusia dengan kultur yang berbeda. Bila ada kejadian seperti tersesat atau tertimpa musibah maka tidak banyak yang bisa dilakukan selain bersabar dan bertawakal kepada Allah swt.
Spiritual
Secara spiritual, persiapan yang harus kita lakukan adalah membaca dan menghafalkan manasik haji, doa-doa serta zikir.
Apabila menghafal doa manasik tidak memungkinkan bagi anda ketika anda berthawaf mengelilingi Ka’bah dan membawa buku panduan doa karena arus manusia berdesakan di sekeliling Ka’bah, maka berdoalah semampu anda dan yakin bahwa doa anda akan dikabulkan.
Cara termudah adalah dengan selalu ikuti arahan pembimbing thawaf (muthawwif) yang telah berpengalaman dalam membimbing jamaah.
Mempersiapkan Fisik
Hampir 70% porsi ibadah sangat mengandalkan ketahanan fisik terutama karena suhu udara yang panas dan terik serta banyak mengandalkan jalan kaki seperti saat wukuf, thawaf dan sa’i.
Persiapan fisik dan kesehatan meliputi kegiatan general check-up, konsultasi kesehatan, dan latihan fisik. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan terkait persiapan fisik dan kesehatan.
- Periksa kehamilan
- Identifikasi penyakit yang mungkin ada dan penanggulangnya.
- Meminta rekomendasi dokter untuk obat yang bisa dan tidak bisa dikonsumsi selama ibadah haji.
- Meminta nasehat dokter tentang apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan terkait penyakit tertentu yang kita miliki.
- Bagi penderita jantung, asma, diabetes, atau penyakit risiko tinggi harap meminta perhatian khusus dengan melaporkannya kepada petugas berwenang.
- Senam aerobik secara teratur.
- Berjalan kaki untuk membiasakan diri berjalan jauh di bawah terik matahari, selain itu pada umumnya,karena jarak antara tempat pemondokan dan masjid di Mekkah ada yang cukup jauh.
Beberapa hal yang juga perlu dipersiapkan Beribadah Haji Umroh
sumber http://www.denatourumroh.com/2015/08/tips-mempersiapkan-mental-dan-fisik-perjalanan-haji-umroh.html
Vaksinasi Meningitis dan Influenza
Sebelum berangkat haji atau umroh, kita telah dibekali oleh vaksinasi meningitis untuk pencegahan penularan virus. Akan lebih baik bila anda menambahnya dengan vaksin influenza atau vaksin lainnya. Selain itu juga perlu mengatur pola makan dan istirahat. Jangan sampai karena asyik beribadah, hingga mengabaikan kesehatan. Perbanyak mengkonsumsi buah dan air zam-zam.
Persiapan Obat-obatan Ringan
Yang perlu diingat, kita juga disarankan untuk mempersiapkan bekal obat-obatan untuk gejala-gejala penyakit ringan bagi diri sendiri seperti Obat Diare, Minyak Angin atau Minyak Gosok, Obat Influenza dan lain-lain yang ditempatkan dalam satu kotak P3K yang praktis dan mudah dibawa.
Menunaikan Kewajiban di Tanah Air
Sebelum anda meninggalkan tanah air, pastikan bahwa keluarga yang anda tinggalkan di tanah air mendapatkan cukup nafkah selama anda pergi berumroh atau berhaji.
Membersihkan harta
Setiap muslim diwajibkan mencari harta yang halal dan baik dalam seluruh aktivitas ibadahnya, termasuk ibadah haji dan umrah. Allah berfirman, "Maka makanlah yang halal dan baik dari rezeki yang diberikan Allah pada kalian, dan bersyukurlah atas nikmat-Nya jika kalian menyembah hanya pada-Nya (Q.S. An-Nahl 16:114) Seorang jamaah harus menggunakan harta yang halal dan baik dalam melaksanakan ibadah haji atau umrah.
Mencukupkan harta
Mencukupkan harta yang dimaksud adalah jamaah harus meninggalkan harta yang cukup bagi keluarga yang ditinggalkan di tanah airnya. Seorang jamaah hendaknya tidak menunaikan ibadah haji dengan harta yang menjadi satu-satunya sumber kekayaan yang akan habis dengan pelaksanaan haji dan berakibat mudharat pada keluarga yang ditinggalkannya. Jadi, jamaah harus memiliki kelebihan harta yang bisa memberi jaminan bagi keluarga yang ditinggalkannya.
Melunasi hutang
Apabila anda masih memiliki hutang, tunjuklah orang yang dapat anda limpahi wewenang untuk melunasi hutang tersebut sehingga tidak menjadi beban berat bagi keluarga yang anda tinggalkan. Calon jamaah haji harus melunasi hutang-hutangnya sebelum berangkat melaksanakan ibadah haji atau umrah. Seorang jamaah tidak boleh melaksanakan ibadah haji bila masih tersangkut hutang pada orang lain. Perlu diperhatikan bahwa masalah hutang yang tidak terbayar hingga jamaah meninggal dunia akan menimbulkan konsekuensi tertahannya ia di pintu surga, meskipun yang berhutang adalah seorang syahid yang wafat di medan jihad, sampai hutang-hutangnya terlunasi.
Meminta Restu Kepada Orang-orang Terdekat
Berdoalah dan meminta restu kepada orang-orang terdekat terutama orang tua dan tetangga, agar perjalanan ibadah anda lancar.
Demikianlah beberapa informasi tentang persiapan baik fisik, mental dan spiritual yang harus anda lakukanmenjelang pemberangkatan haji maupun umroh. Semoga dengan persiapan yang matang, ibadah haji umroh bisa kita jalankan dengan lancar dan menuntun kita meraih kemabruran dalam beribadah haji dan umroh.
kacamata spy kamaera dan video umroh sumber tokopedia
Rekam Semua kejadian di depan Anda dengan Spy Sunglasses Camera . Didesain dengan stylish dan sporty, kacamata hitam ini memiliki sebuah kamera kecil yang siap Anda gunakan tanpa diketahui atau dicurigai orang lain.
Gambar Berkualitas
Dengan kamera berkekuatan 1.3 MP yang diaplikasikan pada kaca mata hitam ini, Anda akan mendapatkan hasil rekaman video dengan format AVI beresolusi 720 x 480 serta gambar berupa foto dengan resolusi 1280 x 1024.
Fitur Mikrofon
Tidak hanya kamera, Spy Sunglasses Camera juga menyediakan perangkat mikrofon yang berfungsi untuk merekam suara di sekitar Anda saat menggunakan kacamata hitam ini.
Slot USB & Memory Card
Setelah melakukan pengintaian dengan kacamata ini Anda dapat dengan mudah memindahkan hasil rekaman atau gambar ke komputer dengan menggunakan kabel USB. Selain itu, terdapat juga slot memory card (TF Card/SD Card) pada kacamata hitam ini untuk keperluan penyimpanan data
Gambar Berkualitas
Dengan kamera berkekuatan 1.3 MP yang diaplikasikan pada kaca mata hitam ini, Anda akan mendapatkan hasil rekaman video dengan format AVI beresolusi 720 x 480 serta gambar berupa foto dengan resolusi 1280 x 1024.
Fitur Mikrofon
Tidak hanya kamera, Spy Sunglasses Camera juga menyediakan perangkat mikrofon yang berfungsi untuk merekam suara di sekitar Anda saat menggunakan kacamata hitam ini.
Slot USB & Memory Card
Setelah melakukan pengintaian dengan kacamata ini Anda dapat dengan mudah memindahkan hasil rekaman atau gambar ke komputer dengan menggunakan kabel USB. Selain itu, terdapat juga slot memory card (TF Card/SD Card) pada kacamata hitam ini untuk keperluan penyimpanan data